Hard News

Menkeu Sri Mulyani Jabarkan Keberhasilan Pemerintah Kendalikan Pandemi dan Pulihkan Ekonomi

Nasional

11 Maret 2022 18:15 WIB

Menkeu Sri Mulyani saat penganugerahan UNS Award 2022, Jumat (11/3).

SOLO, solotrust.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menjabarkan keberhasilan pemerintah di bawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Maruf Amin dalam mengendalikan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 dan melakukan pemulihan ekonomi, melalui orasi ilmiah dengan tema "Pandemi Covid-19 & Kebijakan Extraordinary".

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menerima penganugerahan UNS Award tahun 2022 di mana UNS menyerahkan penghargaan "Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhasana" dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 yang dihadiri Presiden Jokowi, Jumat (11/3).



"Instrumen yang sangat vital dan utama dalam menghadapi peperangan pandemi dan tantangan multidimensi ini adalah Keuangan Negara atau APBN. Dengan latar belakang dan tujuan tersebut, Pemerintah menerbitkan Perppu 1/2020 yang kemudian disahkan menjadi UU 2/2020, sehingga ruang untuk kebijakan fiskal, moneter, dan sistem keuangan yang extraordinary menjadi responsif dan fleksibel menghadapi tantangan yang rumit dan genting," papar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyampaikan pemerintah juga meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sebuah program komprehensif antara kementerian dan lembaga namun terkoordinir secara terpusat untuk menangani krisis kesehatan dan ekonomi. Langkah pemerintah ini ternyata membawa dampak yang baik bagi Indonesia.

"Kebijakan APBN yang fleksibel, adaptif dan responsif namun tetap prudent dan akuntabel memberikan hasil yang baik," ujar wanita yang akrab disapa Ani ini.

Sri Mulyani mengungkapkan data yang menandai keberhasilan pemerintah tersebut.

APBN 2020 mencatatkan defisit sebesar 6,14 persen dari PDB, namun mampu menahan kontraksi ekonomi Indonesia pada level -2,1 persen, menahan lonjakan kemiskinan dan pengangguran. Fleksibilitas dan responsivitas APBN telah mampu memulihkan ekonomi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan mencapai 3,69 persen. Pemulihan ekonomi ini juga mampu membawa tingkat kemiskinan kembali ke level single digit menjadi 9,71 persen per September 2021.

"APBN menjadi instrumen sentral dalam pemulihan ekonomi," tandas Ani.

Sementara itu, UNS memberikan penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan kepada individu yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa konsisten pada kesehatan ekonomi global dan sistem keuangan melalui kepemimpinannya.

Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang ikut menyaksikan momen penganugerahan, mengatakan bahwa penghargaan dari UNS ini menunjukkan kerja keras yang dilakukan Menkeu sebagai seorang pemimpin dan figur publik telah berkontribusi menyelamatkan tidak hanya stabilitas ekonomi dalam negeri, tapi juga dunia.

“Penghargaan ini pun menjadi kebanggaan bagi jajaran DJP dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai institusi di bawah kepemimpinan beliau,” ujar Suryo. (rum)

(zend)