Solotrust.com - Ritual Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri serta gubernur dengan mencampurkan air dan tanah dari berbagai provinsi di Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) pada Senin (14/03/2022), mendapatkan perhatian dari budayawan Butet Kartaredjasa.
Butet dalam akun Instagramnya @masbutet, menuliskan tentang kembalinya Nusantara sebagai sebutan lisan untuk Negara Indonesia.
"Secara formal negeri ini namanya tetap Indonesia, tapi secara lisan orang akan menyebutnya Nusantara," tulis sang budayawan.
"Itu sebabnya titik nol yang hari ini ditirakati ini namanya IKN, Ibu Kota Negara (namanya) Nusantara," lanjutnya.
Butet Kartaredjasa menambahkan jika yang formal-legal berbeda tentunya dengan yang diucapkan. Ketika seseorang nantinya sering mengucapkan, maka akan terwujud wirid kebaikan.
"Di bawah kesadaran di otak kita tertancap nama asli negeri ini daripada nama Indonesia," terang dia.
Butet Kartaredjasa mengungkapkan, dirinya sempat teringat dengan seorang ahli metafisika bernama Arkand Bodana. Ia punya kemampuan mengutak-atik nama serta menginginkan perubahan nama Indonesia menjadi Nusantara
Arkand Bodana beranggapan jika Indonesia tidak berganti nama bisa terancam bubar. Namun untuk mengubah nama tentunya bukan perkara mudah karena akan penuh kontroversi dan memicu perdebatan.
"Paling pol, saat itu kami hanya bisa bikin slogan untuk kampanye di kaos oblong: Gerakan Balik Nama-Nusantara," ungkap Butet Kartaredjasa dalam postingannya.
Setelah melewati sembilan tahun penantian, akhirnya perubahan itu secara kebetulan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
"Sungguh bersyukur mimpi sembilan tahun lalu itu sekarang nyaring secara lisan," tulis Butet Kartaredjasa.
"Berhasil tanpa ada kontroversi, tanpa gegeran, tanpa demo bayaran. Formal-legal tetap 'Indonesia', tapi yang dilisankan dan terus menancap di endapan memori otak warga sebangsa adalah Nusantara," tutupnya. (dd)
(and_)