Hard News

Pemkot Solo Minta Dukungan Pemerintah Pusat Soal Budidaya Kapas Mandiri

Jateng & DIY

19 Maret 2022 10:02 WIB

Solo Textile Mart 2022 di Solo, Kamis (17/3). (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, Solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta dukungan pemerintah pusat terkait budidaya kapas untuk memenuhi pasokan komoditi kain bagi industri batik dan turunannya.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo Ahyani mewakili Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berhalangan hadir di acara Solo Textile Mart 2022 di Solo, Kamis (17/3).



"Dalam beberapa hari kita mendapati pemberitaan di media massa bahwa ada keluhan dari pengrajin batik terkait kenaikan harga bahan baku. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pasokan bahan baku kain bagi industri batik khususnya dan pelaku industri komoditi tekstil yang lain," tutur Ahyani.

Kelangkaan bahan baku kapas tersebut terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi hampir di seluruh dunia karena gagal panen kapas di negara-negara penghasil kapas lainnya di dunia sepertopi di Amerika.

Menanggapi masalah itu, Pemkot Solo melalui Solo Textile Mart mempertemukan para penggerak sumber daya industri tekstil. Dengan harapan melalui diskusi ini dapat memberikan solusi untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku tekstil.

"Harus ada kolaborasi dengan para pihak untuk mengembangkan budaya kapas mandiri sebagai upaya memenuhi pasokan kapas untuk komoditi kain bagi pelaku industri batik dan turunanya," kata Ahyani.

Ke depan kami berharap agar dukungan dari pemerintah pusat terkait kebijakan nasional dalam mendukung budidaya kapas secara mandiri," harap Ahyani.

Terlebih Kota Solo merupakan kota batik terbesar di Indonesia. Keberadaan Kampung Batik Laweyan dan Kauman menjadi bukti industri tekstil termasuk batik menjadi komoditas wisata belanja bagi masyarakat khususnya wisatawan.

Dengan demikian, komoditi tekstil menjadi tumpuan utama industri batik dan turunannya seperti fesyen, kriya, perca maupun asesoris kriya hingga dekorasi interior.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinkop UKM Wahyu Kristina menjelaskan forum diskusi antara pelaku industri, pembuat kebijakan, dengan stakeholder sumber daya industri tekstil. Dengan harapan memberikan inspirasi kepada pelaku industri tekstil dan turunannya.

"Maksud dan tujuan kegiatan encari solusi soal isu nasional tentang kelangkaan kapas sebagai bahan baku tekstil dan solusi untuk budidaya kapas. Kami berharap adanya solusi, informasi, dan adanya penguatan kolaborasi pemangku kebijakan dengan pelaku industri tekstil dan turunannya," beber Ina. (rum)

(zend)