Pend & Budaya

Ilmuwan Swiss Temukan Nilai Pi yang Lebih Akurat, Lebih Dari 62 Triliun Digit

Pend & Budaya

19 Maret 2022 11:15 WIB

ilustrasi Pi (π). (Foto: Pixabay)

Solotrust.com - Semasa sekolah kita tentu pernah menggunakan π (Pi) saat pelajaran matematika, yang umumnya digunakan sebagai konstanta untuk menghitung objek seperti bola dan tabung. Pi yang kita gunakan adalah 22/7 atau 3,14, meski ilmuwan terus menghitung angka-angka lain dibelakang koma itu.

Pada hari Pi (π) Internasional yang jatuh pada 14 Maret tahun ini, sebuah rekor dicetak di Swiss, yangmana dengan menggunakan komputer berperforma tinggi, tim peneliti dari Swiss telah menghitung nilai Pi baru yang paling akurat.



Sebagaimana dikabarkan Guinness World Record baru-baru ini, pemimpin proyek Thomas Keller dan timnya mendapatkan lebih dari 62 triliun digit, tepatnya  62.831.853.071.796, menambahkan 12,8 miliar digit baru ke Pi.

Upaya tersebut dipimpin oleh DAViS (Centre for Data Analytics, Visualisation and Simulation) atau pusat kompetensi regional untuk penelitian, industri, dan pendidikan yang beroperasi di University of Applied Science of the Grisnos, yang berlokasi di Chur, Swiss.

Sebagaimana dinyatakan dalam ringkasan proyek mereka, mesin DAViS menggunakan sistem operasi Ubuntu 20.04 pada unit komputasi. Untuk penghitungannya, seperti semua nilai pirecord paling akurat sebelumnya, alat ini menggunakan perangkat lunak y-cruncher, yang dikembangkan oleh Alexander J. Yee.

Perakitan perangkat keras dan pemasangan sistem operasi memakan waktu sekitar tiga hari, tetapi itu baru permulaan.

"Saya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyesuaikan parameter yang berbeda dari sistem operasi dan y-cruncher (program perhitungan pi)," kata Keller.

Secara keseluruhan, seluruh perhitungan membutuhkan waktu 108 hari dan 9 jam untuk diselesaikan.

Upaya tersebut menghadirkan serangkaian tantangan, terutama mengingat cakupan perhitungannya.

"Tantangan utamanya adalah jumlah data yang sangat besar yang dihasilkan oleh penghitungan ini (sekitar 310 TB untuk menyimpan hasil antara) dan agar komputasi tetap berjalan selama beberapa bulan tanpa kehilangan data," kata Keller.

Dikatakan bahwa ilmuwan terus menambahkan digit ke Pi karena dua alasan. Yang pertama untuk menghindari kesalahan pembulatan  dan sebagai tolok ukur untuk komputer berkinerja tinggi.

"62,8 triliun digit Pi hanyalah efek samping dari pengujian dan benchmarking infrastruktur komputasi baru kami," jelas Keller.

"Pi telah dikenal selama berabad-abad dengan ketelitian beberapa ratus digit. Bahkan dalam perhitungan paling presisi dalam sains dan teknik, beberapa lusin digit sudah cukup," tambahnya.

Melansir dari laman Kemdikbud.go.id, berdasarkan paparan dari Tundung Memolo, guru dari SMPN 2 Kalibawang Kab. Wonosobo, Pi (π) merupakan simbol yang digunakan oleh matematikawan untuk mewakili rasio keliling lingkaran dengan diameternya.

Pi ini dituliskan dengan huruf Yunani π kecil, yang dieja sebagai pi, dan berasal dari huruf pertama dari kata Yunani perimetros, yang berarti keliling.

Pi adalah bilangan irasional, artinya bilangan tersebut tidak dapat ditulis sebagai rasio/perbandingan dua bilangan bulat. Pecahan seperti 22/7 umumnya digunakan untuk memperkirakan (aproksimasi) dari π, tetapi tidak ada pecahan biasa (rasio bilangan bulat) yang dapat menjadi nilai pastinya).

Terdapat istilah bilangan rasional dan irasional dalam matematika. Sebagai pengingat, bilangan seperti 6; 0,5; 0,666666 …., -8, -1/5, atau 1/8 dikenal sebagai bilangan rasional. Semua angka-angka ini dapat ditulis dalam bentuk pecahan sebagai p/q, yangmana bilangan p dan q adalah bilangan bulat. Bilangan rasional memiliki sifat yang diakhiri dengan representasi desimal mereka (seperti 3,6 atau 1,54), atau dengan pengulangan (seperti 0,66666 … = 2/3 atau 0.28571428571 … = 2/7).

Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak mungkin dinyatakan sebagai pecahan p/q, yangmana p dan q adalah bilangan bulat. Contoh terkenal bilangan irasional adalah √2, konstanta e = 2.71828 …., dan konstanta π = 3.14159 …

Oleh karena π tidak rasional, ia memiliki jumlah digit yang tak terbatas dalam representasi desimalnya, dan ia tidak menetap dalam pola angka berulang yang tak terhingga.

Terkait alasan mengapa 22/7 dipilih sebagai Pi, itu sebenarnya adalah nilai aproksimasi dari Pi dan bukan Pi itu sendiri. 22/7 dipilih untuk tujuan praktis karena kita membutuhkan nilai perkiraan π untuk menghitung volume objek seperti kerucut, tabung, dan bola.

Algoritma pertama yang tercatat untuk menghitung nilai π adalah pendekatan geometris menggunakan poligon, dirancang sekitar 250 SM oleh ahli matematika Yunani, Archimedes.

Algoritma poligonal ini mendominasi selama lebih dari 1.000 tahun, dan sebagai hasilnya π kadang-kadang disebut sebagai konstanta Archimedes.

Archimedes menghitung batas atas dan bawah π dengan menggambar segi enam reguler di dalam dan di luar lingkaran, dan berturut-turut menggandakan jumlah sisi sampai ia mencapai poligon reguler 96 sisi. Dengan menghitung keliling-keliling poligon ini, ia membuktikan 223/71 < π <22/7 (yaitu 3,1408 < π <3,1429). (Lin)

(zend)