SOLO, solotrust.com – Menjelang hari raya Lebaran, diprediksi akan terjadi pergeseran tren pembeli pakaian di Pasar Klewer, Solo. Di mana, di minggu-minggu terakhir diperkirakan akan didominasi pengunjung yang berbelanja secara eceran.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (PPPK), Tafip Harjono mengatakan stok tren pakaian Ramadan dan Lebaran biasanya sudah ada sejak beberapa minggu sebelum bulan Puasa. Sedangkan, stok di minggu-minggu awal akan lebih banyak dihabiskan pembeli grosir.
“1-2 minggu sebelum Ramadan kita sudah punya stok, awal Ramadan sampai pertengahan kita dituntut harus menjual keluar dan pembeli di saat itu pembeli saat ramai-ramai-nya, “ jelasnya saat dihubungi melalui telepon Jumat (15/4) siang.
“Nanti kira-kira seminggu terakhir menjelang Lebaran itu larinya ke eceran,” imbuh Tafip,
Sementara itu, pada tahun ini pihaknya juga mengungkapkan terjadi peningkatan pembeli dibanding Ramadan tahun lalu. Namun, menurutnya peningkatan itu belum tentu sesuai yang ia harapkan dan merata ke seluruh pedagang.
“Kalau peningkatan memang ada karena permintaan masyarakat, apalagi kondisi sekarang tidak seperti pandemi-pandemi tahun lalu,” terang Tafip.
“Kadang peningkatan itu belum seperti yang kita harapkan, dan belum merata ke seluruh pedagang,” tambahnya.
Pedagang batik dan pakaian muslim di lantai 1 Pasar Klewer, Sumiyati mengatakan tingginya penjualan di tokonya terjadi pada minggu-minggu awal Ramadan, yang didominasi pembeli grosiran. Sementara, pada minggu-minggu terakhir pihaknya memperkirakan pembeli bakal bergeser ke eceran.
Peningkatnya kembali pembeli di menjelang lebaran nanti, juga menyusul tingginya konsumsi masyarakat setelah menerima tunjangan hari raya (THR).
“Banyaknya kemarin-kemarin ya grosiran, kalau hari gini tinggal ecer. Kalau kemarin buat hadiah-hadiah buat bakulan (dagangan-red), sudah 10 Ramadan itu tinggal ecer-ecer,” terangnya saat ditemui Solotrust.com Jumat (15/4) siang.
“Kalau ini (sekarang) bakul-bakul (pedagang-pedagang-red; pembeli eceran) sudah menyetop, tinggal orang yang udah keluar THR buat sendiri-sendiri aja buat lebaran,” tambah Sumiyati.
Sumiyati, wanita yang sudah menjadi karyawan toko pakaian selama 15 tahun ini menuturkan, penjualan pakaian di pasar kini juga terpengaruh dengan hadirnya online-online shop. Hadirnya online shop tersebut juga cukup menurunkan omzetnya.
“Banyak online-an, berpengaruh banyak dulu waktu belum ada online shop omzetnya tinggi,” bebernya.
“Ini juga ada online-nya. Kalau nggak ada online nggak jalan, dikatrol kalau nggak jalan ya online-nya, “ imbuhnya.
Sementara itu, pedagang pakaian grosir di lantai 2 Pasar Klewer, Anggitya Nurhani mengungkapkan penjualan di tokonya meningkat di minggu-minggu awal Puasa. Pada pertengahan ini, pihaknya mengalami penurunan permintaan.
Nurhani memperkirakan peningkatan penjualan bakal terjadi di hari-hari akhir menjelang Lebaran nanti.
“Itu biasanya awalan sama mau menjelang itu, pertengahan itu nggak ramai, menjelang lebaran itu baru banyak,” ungkap Anggitya.
Namun, dibanding tahun lalu, Nurhani mengungkapkan tokonya mengalami peningkatan penjualan. Ia pun kini juga mengandalkan jualan online yang omzetnya setara dengan penjualan konvensional di tokonya.
“Ramai tahun ini. Ini juga jual lewat online, dan penjualan sama sih sama yang offline,” tukasnya. (dks)
(zend)