Solotrust.com - Haji Misbach Yusa Biran merupakan salah seorang sutradara sekaligus penulis skenario ternama di dunia perfilman Tanah Air. Selain sebagai seorang yang dikenal di industri film, sosok multitalenta yang telah meninggal dunia sepuluh tahun silam, dikenal pula sebagai seorang sastrawan.

Akun Instagram Pusbangfilm mencatat, Haji Misbach Yusa Biran juga menjadi pelopor di jalur film dokumenter.

"Almarhum merupakan seorang Sutradara, penulis skenario dan sastrawan yang telah banyak menciptakan karya bermutu semasa hidupnya. Ia juga dikenal sebagai pelopor film dokumenter di Indonesia," tulis akun Instagram @pusbangfilm dalam salah satu postingannya.

Haji Misbach Yusa Biran telah bergelut di dunia seni sejak dirinya duduk di bangku Taman Madya (SLTA) Taman Siswa Jakarta. Pada waktu itu, ia telah berkecimpung di dunia film maupun menggarap teater. Awal karier Haji Misbach Yusa Biran di dunia film dimulai dengan menjadi seorang pencatat skenario di studio Perfini.

Sejak itu, dunia film menjadi satu bagian tak terpisahkan dari dirinya hingga menjadi sutradara kenamaan. Pria kelahiran Rangkasbitung menghasilkan beberapa karya film, di antaranya Menjusuri Djedjak Berdarah, Bing Slamet Merantau, Bintang Ketjil, dan film-film lainnya.

Semasa hidupnya, Haji Misbach Yusa Biran juga pernah mendapatkan sederet penghargaan, di antaranya sebagai Sutradara Terbaik 1967 di ajang Piala Citra lewat film Di Balik Tjahaja Gemerlapan.

Sementara pada 1997, ia menerima Lifetime Achievement Award SEAPAVAA di Bangkok Thailand dan pada 2012 mendapatkan Lifetime Achievement Award di Festival Film Bandung.

Haji Misbach Yusa Biran meninggal dunia pada 11 April 2012 setelah dirawat di rumah sakit akibat terkena penyakit paru-paru. Almarhum dikebumikan berdampingan dengan makam putri kesayangannya yang juga seorang pemain film serta sinetron, Sukma Ayu.

Aktris kelahiran Jakarta, 10 November 1979 itu meninggal dunia terlebih dahulu pada 2004 silam. (dd)

(and_)