REMBANG, solotrust.com - Banyaknya peternak sapi di Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat. Pasalnya kotoran hewan ternak dapat dikembangkan menjadi biogas sebagai pengganti LPG.
Ketua Kelompok Ternak Tani Subur Desa Meteseh, Sukamto mengatakan, ide pemanfaatan kotoran hewan menjadi biogas berawal dari banyaknya limbah kotoran sapi di Desa Meteseh yang tak difungsikan serta harga gas LPG terus mengalami kenaikan.
"Karena harga LPG terus alami kenaikan, kemudian saya mempunyai ide gagasan untuk meringankan beban masyarakat dengan mengelola kotoran hewan ternak menjadi biogas. ini sudah berjalan dari tahun 2016 lalu," kata Ketua Kelompok Ternak Tani Subur Desa Meteseh, Sukamto kepada Solotrust.com, Sabtu (21/5).
Saat ini, lanjut Sukamto sudah ada 10 rumah warga yang mendapatkan penyaluran biogas sebagai penganti gas LPG dan digunakan untuk keperluan dapur.
"Dalam satu hari kami dapat mengumpulkan kotoran hewan sampai 660 kilogram dan langsung di olah menjadi biogas. Biogas yang kita dapatkan dari pengolahan itu, bisa memenuhi kebutuhan 10 rumah warga dan bertahan selama 1 bulan," jelasnya.
Sukamto menambahkan, cara pengolahan kotoran hewan menjadi energi biogas sangatlah mudah. Pertama kumpulkan kotoran sapi dan campur dengan air lalu masukan kotoran sapi ke dalam tandon hingga menghasilkan gas dan siapkan tabung serta pipa yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkan gas ke rumah warga.
"Jadi setelah kita olah kotoran sapi itu dan menjadi energi biogas, kami langsung menyalurkan biogas tersebut ke 10 rumah warga melalui pipa yang sudah terhubung," ucapnya.
Salah satu warga Desa Meteseh pengguna biogas, Zulaikah mengaku sudah memanfaatkan biogas selama 5 tahun. Dengan adanya pemanfaatan kotoran hewan menjadi biogas sangat membantu warga ditengah harga gas LPG yang terus mengalami kenaikan.
"Sangat membantu sekali, karena memakai biogas tidak perlu membeli, tentunya sangat ekonomis dan warga tidak takut meledak. Kami berharap warga desa lainnya bisa mengikuti kreativitas ini, karena selain murah, biogas juga dapat menyelamatkan pemukiman warga dari pencemaran lingkungan," pungkasnya. (mn)
(zend)