Ekonomi & Bisnis

Pandemi Covid-19 Tidak Menyurutkan Minat Masyarakat Konsumsi Kopi

Ekonomi & Bisnis

8 Juni 2022 20:35 WIB

Coffee Class for Media di Excelso Solo Paragon Mall, Selasa (7/6). (Foto: Dok. Solotrust.com/attfh)

SOLO, solotrust.com – Budaya minum kopi atau “ngopi” semakin menjamur di kalangan masyarakat saat ini. Kebiasaan ngopi semakin populer saat diberlakukannya sistem bekerja dari rumah/Work From Home (WFH) selama masa pandemi Covid-19.

Head of Corporate Communication PT Kapal Api Global Pangesti Boedhiman mengatakan setiap orang dapat menikmati kopi asalkan menggunakan teknik penyeduhan yang tepat. Sebab teknik penyeduhan juga akan menentukan cita rasa kopi.



“Jadi sebetulnya setiap orang itu bisa menikmati kopi. ‘Coffee for all’ kopi itu untuk semua orang. Mau yang dia punya lambung yang sensitif, kalo diajari cara menyeduh yang benar, maka dia tetap bisa menikmati kopi,” kata Chichi sapaan akrabnya usai Coffee Class for Media di Excelso Solo Paragon Mall, Selasa (7/6).

Chichi mengaku pihaknya tak gentar untuk memperkenalkan kopi pada masyarakat, terutama Excelso ditengah merebaknya bisnis coffee shop. Menurutnya setiap coffee shop harus memiliki ciri khas untuk dapat memikat hati pasar.

“Saya rasa tiap coffee shop baik klasik maupun yang populer itu punya pangsanya sendiri-sendiri. Di sini kita ingin memperkenalkan ciri khas di Excelso yaitu “The Finest Indonesian Coffee” yang artinya kita menyediakan kopi-kopi Indonesia terbaik di sini karena kopi terbaik di Indonesia seperti Kalosi Toraja dihasilkan dari kebun kami sendiri. Kami mendapatkan biji-biji terbaik untuk masyarakat Indonesia,” urainya.

Pihaknya juga mengenalkan Kopi Single Origin Indonesia kepada para awak media. Dipandu oleh Beni Pamungkas, Supervisor Excelso Solo Paragon Mall, para wartawan berkesempatan untuk belajar 3 cara penyeduhan kopi yakni menggunakan Coffee Press, Coffee Machine, dan Syphon Brew.

Ada 3 kopi yang diperkenalkan oleh Excelso yang merupakan single origin khas Indonesia yakni Kalosi Toraja, Sumatera Mandheling, dan Luwak Toraja.

“Penjelasan sederhananya, single origin adalah asal mula, atau tempat pertama kopi itu berasal. Umumnya, single origin mengacu pada satu wilayah, tempat, atau daerah spesifik dan tidak bisa direkayasa. Kalosi Toraja ini misalnya, diproduksi dari biji kopi dari perkebunan di Toraja. Bila bibitnya dipindah ke daerah lain, maka aroma kopi yang dihasilkan tidak akan sama,” jelas Beni. (zlf&attfh)

()