Ekonomi & Bisnis

Harga Cabai Melambung, Pedagang di Pasar Rembang Terpaksa Merugi

Ekonomi & Bisnis

25 Juni 2022 16:27 WIB

Pedagang cabai di Pasar kota Rembang mengaku merugi karena banyak cabai yang busuk. (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com - Dampak melambungnya harga cabai merah keriting mulai dirasakan oleh sejumlah pedagang di Pasar Kota Rembang. Berkurangnya jumlah pembeli membuat para pedagang harus merugi akibat cabai yang terpaksa dibuang karena busuk.

Hal itu dirasakan Sri Wahyuni, salah seorang pedagang cabai yang harus menerima keuntungannya kian menyusut akibat sepi pembeli. Ketika harga cabai normal, dagangannya bisa habis dalam sehari saja.



Namun ketika harga cabai naik seperti saat ini, ia harus menunggu 2 hari baru dagangannya bisa habis. Setiap hari dirinya harus menyortir cabai yang sudah kering atau busuk. Jika tidak demikian cabai yang busuk akan menjalar semakin banyak.

“Ya resiko saya, kalau masih ini kan tetap saya sortir. Kalau tidak saya sortir busuknya nular, jadi semakin hari semakin berkurang (dagangan cabainya). Ada yang busuk, ada yang patah-patah saya sortir semuanya,” terangnya.

Dirinya mengaku ketika cabainya mengalami penyusutan akibat ada yang busuk, keuntungannya juga ikut menyusut sebesar 10 persen. Agar tidak merugi terlalu banyak, dirinya kini kulakan cabai dengan jumlah yang kecil.

Disebutkannya saat ini harga cabai merah keriting mencapai Rp75 ribu per kilogram. Padahal harga normalnya hanya Rp25 ribu per kilogram. Artinya saat ini ada kenaikan harga sebesar 200 persen.

Hal serupa juga dialami Juhari pedagang cabai lainnya, yang merasa semakin hari semakin sepi pembeli akibat terus melambungnya harga cabai merah keriting. Setiap hari dirinya juga harus mensortir cabai karena stok sisa kemarin masih menumpuk.

Dirinya membeberkan, cabai sisa kemarin memang tidak sesegar ketika baru datang. Sehingga kurang diminati oleh para pembeli. Menurutnya hal itu merupakan resiko yang harus dihadapi oleh pedagang sepertinya.

“Jual cabai itu kalau lagi ramai-ramainya 2 jam itu bisa langsung habis. Kalau seperti ini agak kendor, soalnya barang semuanya mahal. Biasanya belinya 1 kilogram sekarang cuma setengah kilogram, biasanya beli seperempat kilogram sekarang cuma 1 ons,” pungkasnya. (mn)

(zend)