Ekonomi & Bisnis

Tak Hanya Cabai, Karena Gagal Panen Harga Sayuran Ikut Naik

Ekonomi & Bisnis

9 Juli 2022 14:14 WIB

Aktivitas jual beli bahan pokok sayur di pasar Legi. (Foto: Dok. Solotrust.com/attfh)

SOLO, solotrust.com – Harga komoditas sayur di Pasar Legi, Solo mengalami kenaikan akibat gagal panen. Minimnya pasokan sayur dari petani membuat stok sayuran sedikit dan banyak sayur yang rusak sehingga tidak layak untuk dijual.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar legi, Andhika mengatakan selain pasokan sedikit dan kualitas yang tidak bagus, permintaan sayur juga sedang berkurang.



“Gagal panen, banyak sayur yang rusak. Harga paling meningkat itu tomat dan wortel. Tomat dari harga normal yaitu Rp5 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram, sedangkan wortel dari Rp6 ribu per kilogram menjadi Rp 12ribu per kilogram. Pembelian juga malah berkurang, biasanya belinya banyak, karena mahal belinya jadi sedikit,” katanya pada Solotrust.com, Jumat (8/7).

Sementara itu, pedagang sayur lainnya, Rahmi menyoroti kenaikan harga sayur yang paling tinggi terjadi pada tomat dari harga Rp 7ribu per kilogram menjadi Rp 15ribu per kilogram.

“Barang nggak ada sedangkan yang cari banyak, salah satunya yang tinggi itu tomat dari harga 7ribu menjadi 15ribu. Ada komplain dari pembeli kok mahal sekali,” cerita Rahmi saat ditemui Solotrust.com di Pasar Legi.

Para pedagang sayur pun harus menyiasati agar tidak mengalami kerugian. Misalnya dengan melakukan penyimpanan sayur dengan benar sehingga tetap dalam keadaan segar. Dengan demikian sayur dapat dijual kembali keesokan harinya.

“Ya kalau tidak habis nanti dijual besok lagi gapapa, ada yang bisa awet seminggu, ada yang bisa awet sebulan kayak kentang,” kata Sal, pedagang sayur. (zlf/attfh)

(zend)