SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Indonesia tengah menargetkan untuk mengurangi polusi dengan transisi menuju energi bersih (clean energy) yang ramah lingkungan.
Salah satu langkahnya adalah mengurangi dan mengganti secara bertahap penggunaan bahan bakar fosil dengan gas atau listrik.
Di sisi lain, cadangan gas bumi Indonesia dipastikan mencukupi hingga puluhan tahun ke depan.
Dirjen Migas Kementrian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan transisi energi yang saat ini dilakukan adalah cermin dari Presidensi G20 Indonesia yang fokus pada tiga sektor, salah satunya transisi energi yang berkelanjutan.
"Pemanfaatan bahan bakar gas diharapkan dapat menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik, karena isu polusi udara meningkat di kota-kota besar di Indonesia mendorong perlunya diversifikasi ke bahan bakar ramah lingkungan dan nilai keekonomian yang terjangkau," ungkapnya kepada Solotrust.com, Kamis (14/7).
Dirinya melanjutkan, untuk memastikan pembangunan masa depan yang berkelanjutan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendorong transisi energi menuju energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Hal itu dilakukan dengan mengedepankan keamanan, ketersediaan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.
"Perlahan akan mengurangi impor dan menurunkan nilai subsidi BBM,” imbuhnya.
Tahapan ini, lanjutnya, dalam rangka mendorong percepatan pencapaian sasaran Kebijakan Energi Nasional. Seperti dengan pengelolaan gas untuk kemandirian dan mendukung kegiatan ekonomi nasional.
Dirinya merinci, infrastruktur gas untuk transportasi jalan telah terbangun sebanyak 57 SPBG/MRU yang tersebar di beberapa provinsi di wilayah Indonesia.
Namun sayangnya, semuanya belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik karena rendahnya pengguna kendaraan BBG.
"Hal tersebut sebenernya potensi bagi kendaraan besar dapat dilakukan diversifikasi dari BBM ke BBG," pungkasnya. (fj)
(zend)