Ekonomi & Bisnis

Dampak Positif Pandemi, Bikin Pelaku UMKM Melek Digital

Ekonomi & Bisnis

28 Juli 2022 10:47 WIB

Seminar Go Digital Go Internasional yang di hadiri pelaku UMKM di Semarang, Rabu (27/7). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang di nilai masih gagap menghadapi tantangan era digital. Meskipun di masa setelah pandemi membuka kesempatan luas dalam pengembangan bisnis berwirausaha.

Ketua Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Semarang, Novi Aji Wibisono menjelaskan energi UMKM masih terlalu kecil masuk ke pemasaran digital. Berbeda hal nya dengan perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk masuk ke semua channel digital. Maka dari kekurangan itulah, dirinya terus merangkul UMKM, terutama di Kota Semarang agar lebih melek digital.



"Kondisinya bahwa teman-teman UMKM agak tergagap, mau mencoba yang mana dulu masih belum tahu langkahnya, padahal dirinya sudah paham digital tapi bingung untuk melangkah," paparnya pada Solotrust.com, Rabu (27/7).

Kondisinya demikian menurutnya dapat teratasi jika mereka sadar pentingnya gabung dalam komunitas. Ketika berada di dalam suatu komunitas, ada berbagai kegiatan bimbingan atau mentoring tentang banyak hal. Termasuk cara bagaimana langkah-langkah masuk ke lini digital dengan disesuaikan energi yang dimiliki.

"Energi UMKM ini terbatas, maka dengan masuk ke komunitas TDA nanti ada proses belajar bareng, mau masuk yang mana dulu apakah mau marketplace, atau sosial media, atau langsung ke iklan digital, tentu tidak bisa langsung ke semua channel," paparnya.

Ketika sudah ada langkah awal yang dilakukan, selanjutnya perlu adanya evaluasi. Menurutnya hal itu perlu dilakukan sebelum melangkah ke proses yang lebih luas masuk ke channel lainnya.

Melihat situasi perkembangan UMKM di Semarang yang pesat, dirinya pun melihat peluang yang sangat bagus bagi UMKM. Apalagi pemerintah daerah Kota Semarang mendukung iklim usaha yang kondusif.

Dirinya melihat banyak tempat baru kuliner di Semarang. Ada tempat yang dulu sepi dan tidak digunakan, tetapi sekarang menjadi tempat yang ramai dikunjungi karena adanya dukungan fasilitas dari pemerintah daerah.

"Peran pemerintah sudah cukup baik dengan memberikan channel pemasaran, menyediakan tempat, pondasi bisnis dari aspek legal, sudah difasilitasi, tinggal teman-teman bagaimana, konsisten dalam bisnis dan pengembangannya," paparnya.

Harapannya adalah bagaimana para pelaku usaha di Semarang sadar akan proses berbisnis. Tidak hanya mengetahui proses produksi, namun paham konsep bisnis yang dalamnya banyak konsep yang perlu diperhatikan.

"Di dalam bisnis, ada berbagai macam kegiatan seperti marketing dan finance, contoh usah akan sulit jika keungan pribadi di campur dengan hasil usaha, itu masih sering ditemukan dan menghambat bisnis yang dijalankan," pungkasnya. (fj)

(zend)