Pend & Budaya

Belajar Membaca Not Balok Kuatkan Daya Konsentrasi Anak

Pend & Budaya

29 Juli 2022 11:17 WIB

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri acara program Gesitt di Gedung Sekolah Musik Indonesia Semarang, Kamis (28/7). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Mengenalkan ketrampilan musik kepada anak ternyata mampu menumbuhkan kreativitas, jiwa inovasi, serta kemampuan problem solving-nya. Selain itu, anak akan lebih konsentrasi dalam belajar dan mampu mengembangkan daya imajinasi.

Perihal tersebut diungkapkan salah satu mentor dari Sekolah Musik Indonesia, Agus, di acara Gerakan Sejuta Siswa Digital Indonesia (Gesitt) di Gedung SMI Semarang, Kamis (28/7).



Pada kesempatan itu, dirinya menjelaskan ketika seseorang anak belajar membaca not balok sembari memainkan alat musik, anak itu akan membutuhkan daya konsentrasi yang luar biasa.

Kemampuan tersebut jika dikuasai anak sejak dini maka akan berpengaruh saat beraktivitas di sekolah. Anak akan memiliki tingkat konsentrasi sangat tinggi, terlebih saat menerima pelajaran di sekolah.

"Pengaruhnya luar biasa ketika di sekolah formal, anak akan konsentrasi dan bisa menerima pelajaran dengan maksimal. Terlebih saat ini musik sudah merambah ke era digital, maka kreativitas anak semakin kuat," jelasnya kepada Solotrust.com.

Terlebih lagi, dirinya mengutip pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo bahwa masa depan ekonomi Indonesia ada di industri kreatif. Salah satu industri kreatif tersebut ada di bidang musik.

Maka dari itu, dirinya mengimbau kepada orang tua serta kepada pihak sekolah yang ada di kota Semarang untuk mengajarkan anak atau siswa didiknya kepada musik.

Di sisi lain, menurut inisiator program Gesitt, Permata Nur Miftahur Rizki menjelaskan jika program ini bertujuan untuk memajukan sistem pembelajaran pada sekolah dasar, menengah, dan tingkat atas, khususnya di Kota Semarang.

Tidak hanya pada bidang musik, menurutnya pelajaran coding mengarah pada penyesuaian kompentensi siswa untuk mendukng kebutuhan industri saat ini.

"Dengan adanya program Gesitt ini, kami terlibat untuk mensukseskan program pemerintah dalam gerakan kurikulum Merdeka, melalui pembelajaran coding sebagai bekal anak di masa yang akan datang," paparnya.

Lebih lanjut, sasaran dari program Gesitt akan dilaksanakan secara massive dan intensive untuk para siswa dan guru serta tenaga pengajar.

Dalam program ini, turut hadir Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan program Gesitt di Kota Semarang. Acara ini dilaksanakan secara hybrid dengan mengundang 100 Kepala Sekolah Dasar di Semarang secara offline dan online. (fj)

(zend)