Serba serbi

Buktikan Masak Itu Mudah, Mbak Ita Bikin Sop Bola Udang dan Es Pisang Kopi

Wisata & Kuliner

8 Agustus 2022 12:15 WIB

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu membuat bahan pisang dan udang menjadi Es Pisang Kopi dan Sup Bola Udang di Aston In Pandanaran Semarang, Sabtu (6/8). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com – Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali menujukkan keahliannya di bidang memasak. Di gelaran Archipelago Food Festival di Hotel Aston Inn Semarang. Mbak Ita, sapaan akrabnya, menyuguhkan olahan udang dan pisang sebagai bahan utamanya untuk meracik menjadi Sop Bola Udang dan Es Pisang Kopi.

Namun ada maksud mengapa dirinya ingin memasak bahan udang dan pisang pada acara tersebut. Pada prinsipnya, ia menunjukkan memasak itu mudah. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya Semarang untuk gemar memasak. Masyarakat bisa menggunakan bahan yang mudah didapat seperti pisang dan udang dan bisa di kreasikan menjadi berbagai menu yang lezat.



“Memasak itu mudah sebenarnya, mari kita bisa bersama-sama memanfaatkan hasil dari kearifan lokal, jadi seperti udang ini kan memang Semarang kota pesisir, dan pisang seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa pisang adalah makanan pendamping beras,” ujarnya kepada Solotrust.com di Aston Inn Hotel Semarang, Sabtu (6/8).

Terlebih lagi, dirinya sangat mengapresiasi ide dari acara 11 chef yang memasak 75 menu masakan nusantara. Menurutnya tidak hanya mengenalkan kuliner masakan nusantara, acara semacam Archipelago Food Festival ini juga sebagai bentuk pelestarian kuliner nusantara.

“Ini sangat luar biasa, mulai masakan dari Jakarta, Sumatra, Bali, ada Nusa Tenggara Timur dengan Sai Sapinya, ada Jawa Timur, Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Semarang akan mendukung acara seperti ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap acara seperti ini bisa dikolaborasikan dengan tempat wisata dan digelar di tempat yang terbuka. Karenanya acara kuliner seperti ini dapat diketahui masyarakat luas.

“Kalau bisa hari kedunya bisa di selenggarakan terbuka di destinasi wisata, sehingga masyarakat lebih banyak yang tahu dan akan bisa menjadi edukasi bahwa makanan nusantara ini sangat luar biasa,” pungkasnya. (fj)

(zend)