Solotrust.com -Penderita penyakit jantung tidak bisa mengkonsumsi makanan sembarangan, lantaran jenis makanan tertentu bisa memicu kenaikan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
"Angka kematian di dunia ini, 70% disebabkan oleh penyakit yang bukan infeksi, 45% terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah, artinya kita harus aware terhadap kesehatan jantung," tutur dr. Annta Kern Nugrohowati, M.Si., SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro, sebagaimana dikabarkan universitas itu dalam laman resminya.
dr. Annta menyampaikan bahwa faktor yang berperan penting dalam terjadinya penyakit jantung adalah kebiasaan makan, yang akan menentukan juga apakah jantungnya sehat atau tidak.
Oleh karena itu, kebiasaan makan dilihat dari pilihan yang dimakan, pilihan cara makannya, dan pilihan waktu makannya.
"Supaya jantung kita bisa terpelihara dengan lebih baik. Pertama, kita harus makan dari bahan-bahan makanan yang bervariasi dan tidak monoton," kata dr. Annta.
"Kedua untuk jenisnya usahakan makanan-makanan yang tinggi serat, sayur serta buah, dan ketiga membatasi asupan garam dan lemak. Pilihlah jenis makanan yang segar dan lauk yang memiliki protein yang baik serta sehat," lanjutnya,
Menurut dr. Annta, lemak dan garam mesti dibatasi. Lemak fokus pada kolesterol dan lemak-lemak jenuh. Kedua jenis lemak ini akan menyumbangkan kadar kolesterol dalam darah tinggi dan adanya LDL atau lemak jahat yang tinggi.
LDL memiliki peranan dalam penyakit jantung, sedangkan lemak jenuh, salah satu sumbernya dari lemak trans.
Lemak trans terkandung pada bahan-bahan makanan yang mengalami proses hidrogenasi, contohnya minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit. Selain minyak, ternyata lemak trans terkandung juga dalam biskuit crackers, cookies dan donut yang merupakan sumber-sumber makanan yang mengandung lemak trans.
"Garam berisiko untuk jantung, garam sifatnya menarik air, garam ini berpotensi menaikkan tekanan darah, yang akan berpengaruh pada kesehatan jantung," kata dr. Annta.
"Pada orang-orang yang sudah hipertensi, dimana pembuluh darahnya kaku, ketika kaku maka jantung harus memompa lebih kuat, jika terus-terusan nanti lama-lama jantungnya akan membesar, kondisi ini bisa jatuh pada gagal jantung," lanjutnya.
dr. Annta juga mengatakan bahwa konsumsi garam harus benar-benar diperhatikan baik pada orang yang sehat ataupun pada orang yang sudah mengalami sakit jantung, supaya bagi yang sehat dia tidak mengalami kenaikan resiko darah tinggi. Sedangkan untuk orang yang sudah sakit jantung juga tidak menambah berat kerja jantungnya.
"Penyakit jantung mengalami angka kenaikan, jadi sayangilah jantung dengan cara mengkonsumsi makanan yang tepat agar jantungnya tetap sehat, utamanya mengurangi lemak yang jahat, mengurangi asupan garam, membatasi asupan gula dan memperbanyak konsumsi sayur dan buah," pungkas dr. Annta. (Lin)
(wd)