Pend & Budaya

Papuan Champion: dari Papua untuk Indonesia

Pend & Budaya

27 Agustus 2022 15:38 WIB

Diskusi Publik Papuan Champion pada Kamis (25/8).

MALANG, solotrust.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik bertajuk “Papuan Champion: Dari Papua untuk Indonesia” di Universitas Merdeka Malang ( UNMER), Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (25/8).

Rektor Universitas Merdeka Malang, Prof. Anwar Sanusi, dalam sambutannya mengatakan bahwa tema ini menarik sebagai dukungan kita kaum intelektual terhadap upaya pemerintah Republik Indonesia untuk memperluas pembangunan diberbagai daerah terutama di luar pulau Jawa, khususnya di Papua dan Papua Barat.



"Percepatan pembangunan diberbagai daerah, khususnya Papua dan Papua Barat juga patut kita apresiasi. Mengingat bahwa dalam waktu yang relatif panjang, saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat belum tersentuh pembangunan yang berkesinambungan," ujarnya dikutip dari channel YouTube Kemkominfo TV, Sabtu (27/8).

Tidak hanya itu ia juga mengungkapkan terima kasih kepada Kemkominfo atas kerjasama dalam menggelar diskusi semacam ini.

"Forum seperti yang akan kita laksanakan hari ini, sangat baik untuk membuka dialog akademik sebagai bentuk sumbangan mahasiswa untuk kemajuan bangsa kita. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih pada Kemkominfo RI yang telah bekerja sama dengan Universitas Merdeka Malang untuk menyelenggarakan mimbar akademik ini," katanya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kemkominfo RI, Bambang Gunawan menyampaikan salah satu pesan pidato Presiden Joko Widodo, dalam sidang tahunan MPR 2022 bahwa kebijakan strategi Presiden Joko Widodo yang secara khusus diberikan kepada masyarakat Papua.

"Kebijakan strategi Presiden Joko Widodo juga ditunjukkan secara khusus kepada masyarakat Papua atau kita kenal dengan kebijakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Sebagai contoh, revisi UU khusus Papua jadi prioritas dan kemudian juga kunjungan presiden ke bumi Cenderawasih pun dilakukan belasan kali dalam dua periode kepemimpinannya dan dalam waktu dekat juga beliau akan berkunjung ke Papua. Bahkan, pemekaran dan pembentukan otonomi baru terjadi di sana, dari 2 Provinsi yang kini telah menjadi 5 Provinsi," jelasnya.

Ia juga menjelaskan jika kebajikan afirmatif yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo bagi orang asli Papua tentu menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bergandengan tangan, bersatu padu untuk menjadikan Indonesia maju, agar Indonesia pulih dan cepat bangkit lebih kuat.

"Untuk itu pada kesempatan ini, kita ingin menggali pengalaman bagaimana saudara-saudara kita di tanah Papua mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari NKRI dengan istilah yang kita kenal sebagai Papuan Champion atau Juara-juara dari Papua," pungkasnya.

Merujuk pada tema Diskusi Publik Papuan Champion : Dari Papua Untuk Indonesia, Staf Khusus Presiden RI, Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah,  Billy Mambrasar salah satu hal yang menarik dari materi pemaparannya mengenai konsep Co- Creation, dimana konsep ini dimaksudkan orang-orang yang menjadi penggerak secara lokal ditingkat Provinsi, tingkat kabupaten, tingkat desa mereka adalah anak-anak papua sendiri yang menggerakan pembangunan.

Munculnya Co- Creation itu sendiri banyak yang beranggapan bahwa Pemerintah kurang memberikan perhatian dalam hal pembangunan, oleh karenanya diubah menjadi membangun bersama yaitu kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam membangun bersama.

" Jadi Co-Creation artinya menciptakan bersama memberikan panggung yang sejajar dan setara kepada seluruh manusia untuk terlibat membangun negaranya," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Inovasi Universitas Merdeka Malang, Sukardi memaparkan bahwa Papua merupakan salah satu bagian dari Fondasi Soko Guru Bangsa Indonesia, hal ini diketahui ada pejuang-pejuang dari Papua, kemudian proses-proses sejarah yang panjang pembentukan Papua, sehingga Integrasi dengan NKRI tidak bisa dipisahkan.

Sukardi juga menyinggung soal prestasi Mahasiswa asal Papua di UNMER, menurutnya prestasi yang diraih dalam akademik tidak kalah bagusnya dengan mahasiswa yang lain.

"Saya menyaksikan sendiri bahwa prestasi mahasiswa kita (UNMER) tidak kalah bagusnya.Saya terus terang setiap tahun tiap semester mengantarkan adek-adek papua menjadi bimbingan saya dan mengantarkan mereka ke Jenjang S2 bahkan S3," ungkapnya.

 Di dalam konteks Papua, dirinya menekankan tidak bisa sendirian, pasalnya sangat penting memberdayakan potensi-potensi akademik oleh Mahasiswa Papua untuk pulang dan membangun daerahnya.

"Jadi kita harus memberdayakan temen-teman dari papua, mereka yang memiliki prestasi dan pendidikan disini, lebih baik jangan tinggal di Jawa, janganpula di Jakarta, pulanglah ke daerah ikut bersama membangun Papua. Disamping itu sudah ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara khusus juga mendorong penduduk papua untuk bisa menjadi pengelola didaerahnya sendiri," terangnya. (ant/pat)

()