SOLO, solotrust.com - Kepulan uap obat pencegah Demam Berdarah (DBD) menyeruak menyirami ruangan siang itu, Jumat (2/9). Aroma menyengat menusuk ke dalam rongga-rongga hidung para pekerja. Demikian yang dirasakan para personel Fogging Katresnan Solo yang rutin melakukan penyemprotan obat baik untuk DBD maupun Covid-19.
Tim itu terbentuk 2 tahun silam, dan rutin melakukan penyemprotan gratis baik atas by order alias permintaan maupun inisiasi aktif Fogging Katresnan.
Selama itu, Koordinator Fogging Katresnan Solo, Surono menyebut sudah ada puluhan ribu rumah di Solo yang disemprot sekira 3 ribu liter obat.
"Ini sudah 2 tahun lebih, sejak pandemi kita sudah aktif melakukan kegiatan seperti ini, mungkin sudah puluhan ribu rumah yang kita fogging, mungkin lebih dari 3 ribu liter," ujarnya kepada Solotrust.com, Jumat (2/9).
Timnya, ungkap Surono terbuka dalam menerima permohonan penyemprotan gratis. Selain itu, pihaknya juga aktif lakukan penyemrpotan ke tempat-tempat yang berpotensi terhadap penyebaran DBD dan virus.
"Tergantung permintaan, kalau ada permohonan langsung kita eksekusi. Gratis total. [Selain permintaan] Biasanya kami memang mencari tempat yang sekiranya berpotensi menimbulkan sarang nyamuk itu kami eksekusi sendiri tanpa ada permintaan," terangnya.
Timnya bakal bergerak selama 6 hari dalam seminggu. Sementara itu, sejak Maret hingga September ini, permintaan terus meningkat lantaran tingginya perkembangan nyamuk. Pihaknya bahkan sempat kewalahan dalam melayani permohonan.
"Untuk DBD permintaan sangat banyak sekali, bahkan kita sempat kewalahan karena supply obat kita agak tersendat tetapi Puji Tuhan ini sudah datang semua kalaupun nanti permintaan warga yang banyak kita sudah ready obatnya. Mungkin kendalanya di personel karena saat ini kita hanya 7 personel yang siap ready setiap hari, kalau dulu banyak sih pas Covid-19 ada 16 lebih," paparnya.
Demikian, ia mengaku timnya akan selalu siap bekerja melakukan kepedulian demi terciptanya lingkungan sehat. Kini, Fogging Katresnan memiliki suplai sebanyak 200 liter obat yang digunakan sebulan ke depan.
Ia meminta masyarakat aktif melakukan pemfoogingan. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat terus berupaya menjaga kebersihan lingkungan.
"Walaupun fogging ini bukan solusi yang terakhir ya, tetep yang harus dilaksanakan itu menjaga lingkungan, menutup tempat-tempat yang berpotensi sarang nyamuk. Tetapi yang jelas, dengan adanya fogging ini sugesti masyarakat terhadap penyebaran DBD akan membantu mereka untuk kebal," tuturnya. (dks)
(zend)