SEMARANG, solotrust.com - Sekitar 80 peserta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang mengikuti sosialisasi layanan cekrekening.id, Rabu (14/9).
Kepala Layanan Aduan Tindak Pidana ITE Kementerian Komunikasi dan Informatika, Syamsul Arifin menjelaskan layanan situs cekrekening.id berguna mengkompulir data nomor rekening yang terindikasi adanya unsur penipuan.
Masyarakat juga bisa melakukan pengecekan nomor handphone yang mengandung tindak pidana penipuan melalui aduannomor.id.
Selama kurun waktu dua tahun, imbuhnya, kedua layanan ini mendapat antusias dari masyarakat. Dari laporan awal yang hanya puluhan hibu, kini pelaporan dari masyarakat semakin meningkat dan mencapai ratusan ribu laporan.
"Sejauh ini sudah ada 4.700 rekening yang diajukan untuk diblokir dari tahun 2020 sampai 2022," ungkapnya kepada Solotrust.com.
Ia mengakui jika layanan aduan ini tidak untuk cukup untuk menghentikan tidakan penipuan yang saat ini marak terjadi. Namun yang perlu ditekankan adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak mudah tertipu berbagai modus tindak kejahatan.
Mayoritas mereka meminta mengirimkan sejumlah uang kepada oknum melalui rekening bank tertentu.
"Sebenarnya ini tidak menghentikan, namun untuk menutup celah-celah sedikit demi sedikit celah tersebut agar masyarakat lebih aware (peduli) melakukan pengecekan sebelum bertransaksi," imbuhnya.
Dirinya menjelaskan untuk menggunakan layanan tersebut sangat mudah. Masyarakat hanya membuka situs cekrekening.id dan langsung bisa menginput data nomor rekening tanpa harus registrasi.
Setelah memasukan rekeningnya, maka akan tertera apakah rekening tersebut sudah ada pelaporan terkait penipuan atau rekening tersebut masih bersih.
Salah satu peserta sosialisasi sekaligus pelaku UMKM di Kota Semarang, Putri Merekawati (44), mengaku merasa senang adanya layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, terutama untuk layanan cekrekening.id.
"Saya sangat senang dan apresiasi kepada Kementerian Kominfo yang sudah membuat layanan ini," ungkapnya.
Menurutnya, layanan situs ini menjawab keresahan para pelaku UMKM. Terlebih dirinya mengakui pernah tertipu oleh oknum melalui digital.
"Mudah-mudahan ini segera bisa disosialisasikan kepada semua UMKM dimanapun berada dan makin banyak masyarakat pengguna atau user atau customer kami yang menggunakan layanan ini," ujarnya.
Dirinya mengharapkan, baik penjual ataupun pembeli sama-sama tersinkron, dari rekeningnya pun sudah terverifikasi sehingga muncul kepercayaan yang besar terhadap pembeli. (fj)
(zend)