SOLO, solotrust.com - Crown Prince Court (CPC) Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah meninjau progres pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed pada Jumat (7/10). Dari hasil tinjauannya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, dan kontraktor pelaksana pembangunan PT Waskita Karya.
Dari hasil tinjauan, proses pembangunan telah mencapai 90 persen.
"Sekarang kan (proses pembangunan) hampir 90 persen atau 80-an, tapikan tinggal finishing aja, dan kebanyakan kan fabrikasi, tinggal nempel-nempel terutama yang di tower, dan sebaginya. Kalau yang kelistrikan, kemudian plumbing (perpipaan-red) itu sudah," ungkap Sekda Ahyani saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (7/10).
Ia juga mendapat masukan dari CPC UEA untuk mengganti tanaman di area masjid.
"Tadi yang menjadi masukan adalah yang berkaitan dengan landscaping (lanskap-red) pohonnya. Pohonnya diganti pohon yang besar sekalian nanti disangga," tandasnya.
Selain itu akan dilakukan pengaspalan pada penghubung masjid dengan Jalan Mentawai dan Jalan Ahmad Yani. Ia menyebut pengerjaan mulai dilakukan pada Senin (10/10) mendatang.
Anggaran yang digunakan yakni Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Solo dengan taksiran mencapai Rp600 juta.
Perihal peresmian, masjid akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA Sheikh Muhammad bin Zayed al-Nahyan, bersamaan dengan peletakan batu pertama Gedung Islamic Center (IC) Solo.
Ahyani menyebut masjid berkapasitas 12 ribu orang ini akan langsung dihadiri oleh Putra Mahkota UEA bersama jajaran para menteri, beserta rombongan delegasi KTT G20 yang datang dari Bali.
Sementara jajaran kementerian PUPR dan Kemenag juga akan hadir bersama 500 tamu undangan. (riz)
(zend)
