Pend & Budaya

Teater Lungid Bawakan Sandiwara Taman Soka Pakai Bahasa Jawa

Pend & Budaya

08 Oktober 2022 11:40 WIB

Pementasan sandiwara Taman Soka dari Teater Lungid di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBTJ) pada hari Jumat (7/10) malam. (Foto: Dok. Solotrust.com/bah)

SOLO, solotrust.com - Teater Lungid atau yang dulu dikenal sebagai Teater Gapit menggelar panggung sandiwara bahasa Jawa yang berjudul Taman Soka di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBTJ) pada hari Jumat (7/10) malam.

Judul naskah tersebut merupakan adaptasi dari naskah bahasa Indonesia berjudul Petang di Taman karya Iwan Simatupang.



Sandiwara Taman Soka menggambarkan taman, tempat dimana banyak orang dari berbagai latar belakang dapat bertemu dan singgah sesaat untuk melepas penat, sebelum akhirnya kembali pergi lagi. Cerita tersebut dibawakan oleh Budi Bothot, Yudha Rena, Akbar Siregar, dan Muchlis Ucil, yang dikemas dengan sederhana namun tetap apik.

Salah satu pemain, Akbar Siregar mengungkapkan latar belakang dari pementasan ini berasal dari ajakan salah satu rekannya.

"Kalau latar belakang, awalnya dari salah satu temen di komunitas teater bahasa jawa mengajak buat naskah adaptasi dari bahasa indonesia ke bahasa jawa. Akhirnya setelah cari cari, ketemulah naskah Petang di Taman punya Iwan Simatupang," ujar Akbar Siregar.

Sutradara sekaligus alih bahasa naskah, Djarot BD menambahkan mengenai konsep awal dari pagelaran ini adalah untuk melihat seberapa mampukah pemain menyampaikan pesan melalui ekspresi dan emosi ke penonton.

"Kebetulan ini memang event dari komunitas Teater Lungid yang ingin membuat tolak ukur tentang mampu atau tidaknya transisi emosi, penyampaian pesan kalau dibawakan dengan bahasa jawa," ungkap Djarot pada kesempatan tanya jawab diakhir pertunjukan.

Penonton nampak menikmati penampilan Teater Lungid dan jalan cerita Taman Soka. Namun ada beberapa hal yang menjadi catatan dari para penonton seperti kurang jelasnya pengucapan hingga hal chemistry.

"Di bagian artikulasi sedikit kurang jelas tapi ada juga faktor lain yang mendukung, jadinya over all bagus," kata salah satu penonton Aditya.

"Kesannya masih lumayan sepi ya, karena sedikit kurangnya chemistry dari antara pemainnya," tutur penonton lain, Dwi. (bah/xel)

(zend)