BANGKOK, solotrust.com - Seorang mantan letnan polisi melakukan aksi penembakkan dan penikaman yang menewaskan 24 anak kecil di pusat perkembang anak (Daycare) provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand pada Kamis (6/10).
Di duga pelaku dibawah tekanan stres dan menggunakan narkoba sehingga ia secara mengejutkan melancarkan aksi pembunuhan hingga memakan puluhan korban. Pelaku kemudian bunuh diri beserta anak dan istrinya sebelum di sergap oleh polisi di kediaman rumahnya.
Di ketahui mantan polisi tersebut bernama Panya Khamrab yang dipecat karena terkena kasus narkoba.
“Dia punya masalah keluarga. dipecat dari dinas pemerintah kasus kecanduan narkoba Mungkin penyebab insiden ini," kata Inspektur Polisi Na Klang Kolonel Polisi Chakkraphat Wichitwaitaya.
Panya diketahui melancarkan aksinya dengan pergi ke Pusat Pengembangan Anak. Berbekal senjata dan belati, Panya memulai penembakkan sebelum berjalan ke Pusat Pengembangan Anak dan menembak guru yang berusaha mencoba menutup pintu untuk mencegah pelaku masuk ke ruangan tempat anak-anak tidur pada siang hari.
Ketika Panya membuka pintu, ia menggunakan belatinya untuk menyerang anak-anak hingga tewas.
Setelah melakukan aksi kejinya, Panya menggunakan mobil pick-up untuk menghalau orang di jalan. Panya pergi menggunakan pistol untuk menembak berulang kali orang yang jatuh. Kemudian kembali ke rumahnya sendiri.
Truk pik up yang dikendarainya hangus terbakar dan kemudian menembak istri dan anak-anaknya sampai mati sebelum menembak dirinya sendiri.
Ibu dari mantan polisi itu mengaku tidak tahu kenapa anaknya bertindak semengerikan itu.
“Saya tidak tahu (penyebab kejadian). Namun anak tersebut masih kecanduan metamfetamin,” ucap ibu Panya dalma sebuah interview di stasiun televisi Thailand.
Juru bicara perdana menteri Thailand Anucha menyampaikan belasungkawa yang terdalam atas insiden tersebut.
“Peristiwa ini adalah peristiwa yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Dan saya meminta semua warga masyarakat Thailand untuk saling menyemangati Mari kita lewati masa kehilangan yang brutal ini bersama-sama,” kata Anucha.
Menteri Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia (MD) Thailand Mr Juti Krairiksh telah memerintahkan mendesak untuk memobilisasi pejabat dari provinsi terdekat untuk memasuki daerah tersebut untuk mempercepat penyembuhan dan rehabilitasi keluarga korban. (ibn)
(zend)