Hard News

Misteri Kematian Kreator Yu-Gi-Oh! Terkuak: Tewas Setelah Coba Selamatkan Orang Tenggelam di Laut

Global

14 Oktober 2022 11:50 WIB

Kreator manga Yu-Gi-Oh! Kazuki Takahashi (Foto: Dok. Kazuki Takahashi)

Solotrust.com - Misteri kematian kreator Yu-Gi-Oh! akhirnya terkuak. Juli lalu, mayat kreator manga "Yu-Gi-Oh!" Kazuki Takahashi ditemukan di sebuah pantai di Prefektur Okinawa, Jepang.

Seperti dilaporkan SoraNews24, seorang operator bisnis rekreasi laut dikatakan telah melihat mayat mengambang di laut sekitar 300 meter di lepas pantai kota Nago.



Setelah menemukan mayatnya, penyelidik dapat menentukan identitas pria yang meninggal itu sebagai Kazuo Takahashi (dikenal sebagai Kazuki Takahashi), seorang warga Tokyo berusia 60 tahun.

Takahashi dikatakan telah berlibur sendirian di Okinawa. Kurang dari dua jam sebelum mayatnya ditemukan, polisi telah menerima telepon dari perusahaan tempat dia menyewa mobil, mengatakan Takahashi belum mengembalikan kendaraan dan mereka tidak dapat menghubungi dia.

Mobil itu kemudian ditemukan diparkir di dekat pantai di kota Onna, sekitar 12 kilometer dari tempat penjaga pantai menemukan mayatnya.

Takahashi ditemukan dengan mengenakan snorkel, masker, dan sirip renang, yang saat itu disebut bahwa ia mengalami semacam kecelakaan fatal saat snorkeling, dengan pemeriksaan awal menunjukkan dia telah mati selama satu atau dua hari.

Outlet media Jepang TBS melaporkan bahwa Takahashi memiliki luka seperti gigitan di perut dan tubuh bagian bawahnya. Sementara itu Nikkan Sports menambahkan bahwa pakaian bagian bawahnya hilang, tetapi klaim ini belum dikonfirmasi dan belum ada penyebab resmi kematiannya.

Akhirnya, beberapa bulan setelah kejadian, misteri kematiannya pun terkuak. Sebagaimana dilaporkan SoraNews24 Kamis (13/10), ternyata Takahashi tidak keluar untuk bersenang-senang saat itu.

Wawancara di Stars and Stripes dengan Mayor Angkatan Darat AS Robert Bourgeau memberikan detail tentang keadaan seputar kematian Takahashi.

Pada sore hari tanggal 4 Juli, Bourgeau, yang juga seorang instruktur scuba, berada di bagian garis pantai Desa Onna yang dikenal oleh komunitas ekspatriat setempat sebagai Gua Putri Duyung, tempat ia dijadwalkan untuk mengajar kelas kepada dua siswa.

Namun, lautnya luar biasa kasar. Sebelum mereka mulai, mereka pun bertemu dengan seorang ibu Jepang yang meminta bantuan. Wanita itu datang ke pantai dengan seorang teman pria dan putrinya yang berusia 11 tahun untuk snorkeling, dan pria dan putrinya itu terperangkap dalam gelombang pasang yang kuat sekitar 91,4 meter ke laut.

Bourgeau dan satu siswa menuju ke air untuk membantu, sementara siswa lainnya memanggil layanan penyelamatan darurat. Orang ketiga juga melompat ke air untuk membantu, yang ternyata adalah Takahashi, yang kebetulan berada di sana pada saat itu.

Bourgeau berhasil mencapai putrinya lebih dulu, tetapi pada saat ini ibunya telah masuk kembali ke air dan juga terjebak dalam arus. Bourgeau mampu membawa mereka ke pantai dan mampu mengarahkan pendamping sang ibu juga ke tempat yang aman. Namun sayangnya, Takahashi tidak pernah berhasil kembali, dan tubuhnya ditemukan tiga hari kemudian.

Meskipun Bourgeau sendiri tidak melihat Takahashi masuk ke dalam air, murid-muridnya melihatnya, dan Stars and Stripes melaporkan bahwa pernyataan saksi juga menguatkan upayanya untuk membantu.

Bourgeau sejak itu dinominasikan untuk medali karena tindakannya yang menyelamatkan nyawa, tetapi dengan tegas mengatakan bahwa Takahashi juga pantas dihormati dan dipuji.

"Dia seorang pahlawan. Dia meninggal saat mencoba menyelamatkan orang lain," kata Bourgeau.

Ya, meski kepergian Takahashi membawa kesedihan bagi para penggemarnya, tetapi setidaknya mereka dapat mengetahui bahwa sang seniman adalah seorang pahlawan yang nyata, yang dengan berani menolong tanpa pamrih. (Lin)

(zend)