Hard News

Teman dan Guru SMA Jokowi Buka Suara, Sebut sewaktu Sekolah Jokowi Cerdas dan Santun

Nasional

18 Oktober 2022 10:06 WIB

Guru dan teman Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Solo saat memberi keterangan soal isu ijazah palsu. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Para teman dan guru Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Solo buka suara soal isu ijazah palsu yang selama ini beredar. Mereka tegas menyatakan, jika Jokowi merupakan lulusan tahun 1980 SMA tersebut.

Salah satu teman sekelas Jokowi sewaktu SMA, Prawoto memberi kesaksian. Diungkapkan, sewaktu sekolah, Jokowi mengambil jurusan Ilmu Pendidikan Alam (IPA). Menurutnya, sewaktu sekolah, Jokowi dikenal sebagai salah satu murid yang santun. Prawoto mengaku, ia selalu ditempatkan di kelas yang sama dengan Jokowi selama 3 tahun.



"Saya ingat itu Pak Jokowi orangnya kalem, pendiam, saya ngalami sendiri saksinya, saya satu kelas terus," ujarnya kepada awak media, Senin (17/10) siang.

Selain itu, ungkap Prawoto, selama sekolah Jokowi dikenal sebagai siswa yang pandai. Bahkan, sewaktu kelas XII, Jokowi menyabet juara umum sekolah untuk kelas IPA.

"Saya jurusan IPA, waktu sekolah dia itu memang pinter, bahkan kelas 3-nya beliau mendapat juara 1 pararel, juara umum," tuturnya.

Kesaksian yang sama diungkapkan guru Bahasa Inggris SMAN 6 Solo kala itu, Sri Winarni. Jokowi, kata Sri Winarni, dikenal sebagai siswa yang cerdas. Ia menyebut, Jokowi juga mendapat nilai baik di mata pelajarannya. Sri Winarni menampu Jokowi saat kelas XII.

"Nilai bahasa inggris juga bagus, jadi kesaksian yang saya ingat, SMPP SMAN 6 waktu kelas 3," ungkapnya.

Ia juga menyebut, selama sekolah Jokowi merupakan murid yang menunjukan kepribadian baik. Menurutnya juga, Jokowi tak pernah neko-neko saat mengenyam bangku SMA.

"Pada waktu kelas 3 saya melihat beliaunya santun sekali, tidak pernah membuat masalah. Artinya waktunya belajar ya belajar, tidak pernah bolos," paparnya.

Pergantian nama SMPP menjadi SMAN 6

Kepala Sekolah SMAN 6, Munarso memberi penjelasan soal isu ijazah palsu, yang selama ini dikaitkan dengan pergantian nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) 40 menjadi SMAN 6.

Munarso menjelaskan, SMAN 6 berdiri sejak 1975 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) 40. Oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah, SMPP 40 berganti nama menjadi SMAN 6 sebelum kelulusan Jokowi.

Demikian pergantian itu baru disahkan menjadi SMAN 6 oleh kementrian pada 1985. Akan tetapi, SMPP 40 juga kerap memberi tanda kurung SMAN 6 di belakang nama lama itu.

"Kemudian Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Provinsi Jateng melakukan perubahan nama menjadi SMAN 6 Solo. Pada tahun 1980 bulan April tepatnya, atas nama Jokowi lulus dari SMPP atau yang sudah berganti nama menjadi SMAN 6 Solo," tegasnya.

"Tahun 1985 sudah turun SK (Surat Keputusan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah turun merubah nama menjadi SMAN 6 Solo hingga saat ini," sambungnya.

Munarso juga menunjukan dokumen berupa buku induk siswa dan fotocopy ijazah Jokowi yang berlegalisir. Nampak, tertulis saat itu Jokowi terdata dengan nomor induk 60229 dan Jokowi dulunya beralamat rumah di Jalan MT Haryono Nomor 6, Banjarsari, Solo. Jokowi merupakan siswa yang masuk pada 1977 dan lulus pada 1980.

"Jadi data terkait Joko Widodo sesuai dengan FC Ijazah maupun buku induk yang ada di SMAN 6 Solo, nomor induknya sesuai maupun nama dan nama orangtua," terangnya.

Sementara, teman Jokowi, Ria Tri Rasmani mengaku resah dengan keraguan sebagian warganet. Ia menjamin, Jokowi bersekolah dan lulus dari SMA tersebut.

"Jadi kami juga ikut gelisah dan ikut terpanggil mengcounter ijazah palsu ini. Karena kalau ijazah beliau diragukan, kami semua juga ikut diragukan. Kami semua bertanggungjawab secara moral untuk mengklarifikasi dan juga meluruskan," pungkasnya. (dks)

(zend)