Hard News

Kapolres Sukoharjo Sampaikan Keynote Speech Dalam Seminar Problematika Generasi Muda

TNI / Polri

31 Oktober 2022 10:57 WIB

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyampaikan keynote speech pada kegiatan Seminar Edukasi Problematika Generasi Muda.

SUKOHARJO, solotrust.com - Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyampaikan keynote speech pada kegiatan Seminar Edukasi Problematika Generasi Muda, yang diselenggarakan oleh Yayasan Forum Silaturahmi Takmir Masjid ( FORSITAMA ) di Graha Sejahtera Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (30/10/2022).
 
Pada kesempatan tersebut, AKBP Wahyu yang ditunjuk menjadi keynote speaker menyampaikan beberapa hal terkait seminar problematika generasi muda yang bertemakan Dampak Negatif Narkoba, Gadget/Game, Pornografi dan LGBT itu.
 
Kapolres mengatakan, bahwa visi besar Bangsa Indonesia yaitu pada tahun 1945 saat menyatakan kemerdekaannya, kedepan ditahun 2045, usia Bangsa Indonesia sudah 100 tahun. Di usia 1 abad bangsa Indonesia, saat itu Indonesia akan menjadi pemain di percaturan dunia global
 
Saat ini, lanjut Kapolres, Indonesia telah masuk di G20 (20 Negara dengan Ekonomi Besar) di urutan ke 15. Namun kita mempunyai potensi untuk masuk menjadi 10 besar bahkan 5 besar.
 
"Karena  bangsa kita adalah bangsa yang besar, dilihat dari jumlah penduduk, posisi yang strategis, muslim terbesar dunia. Ini menjadi modal utama untuk menjadi pemain di percaturan global," ujarnya.
 
"Kita semua harus bersatu padu membangun bangsa kita dengan potensi masing-masing yang ada. Karena peran serta kita semua sebagai anak bangsa memiliki andil yang penting," inbuhnya.
 
Di sisi lain, Kapolres menyampaikan bahwa potensi bangsa Indonesia tersebut susah tercapai apabila generasi muda kita banyak terlibat dengan kenakalan remaja bahkan kriminalitas. Hal lain yang menjadi perhatian selain tentang narkoba adalah adanya perkelahian antar kelompok.
 
Saat ini banyak berkembang perguruan silat, yang sebenarnya positif untuk self defense bahkan bisa prestasi melalui jalur atlit. Tetapi saat ini ada sebagian yang keluar dari fungsinya, hampir tiap malam minggu banyak anak-anak kita dari perguruan silat berkendara dengan knalpot brong.
 
"Itu semua menjadi trend yang tidak baik mengarah ke perkelahian dan tawuran," ungkapnya.
 
"Untuk itu pembinaan generasi muda sangatlah penting, mengingat generasi mudalah yang nantinya akan menjadi penerus dalam memimpin Bangsa Indonesia," imbuh Kapolres.
 
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyinggung penggunaan handphone maupun bermedia sosial yang seperti pisau bermata dua.
 
"Jika digunakan yang baik bisa memberikan dan mendapatkan informasi yang baik, namun bisa juga berdampak negatif jika digunakan untuk transaksi narkoba dan hal negatif lainnya," katanya.
 
Kapolres berharap dengan kegiatan ini, bisa menjalin kerjasama antara tokoh-tokoh agama untuk membina generasi muda yang berlandaskan agama, sehingga generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi yang baik dalam melanjutkan perjuangan Bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.

(Wd)