Hard News

Sambut Tahun Politik, Muktamar Muhammadiyah Angkat Isu Kebangsaan

Sosial dan Politik

04 November 2022 19:03 WIB

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Muti. (Foto: Dok. solotrust.com/rizka)

SOLO, solotrust.com - Isu kebangsaan berkaitan pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan menjadi salah satu topik yang masuk di tema kebangsaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menegaskan, meski organisasinya tak berpolitik, bukan berarti pihaknya abai dengan isu ini. Pasalnya, secara tak langsung Muhammadiyah akan terdampak hasil politik.



"Kita tahu persis bahwa Muhammadiyah ini memang tidak berpolitik, tetapi tidak bisa lepas dari dinamika politik nasional yang terjadi. Kita tahu persis bahwa sejak reformasi '98 itu berbagai persoalan kebangsaan kita masih didominasi dan bahkan sangat terpengaruh oleh dinamika politik yang ada di Tanah Air," ungkap Abdul Mu'ti, usai jumpa pers di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (04/11/2022).

Ia menjelaskan, alasan isu itu masuk dalam salah satu pembahasan, yakni sebagai bentuk antisipasi dampak yang mungkin muncul selama dan pascapemilihan presiden (Pilpres) 2024. Abdul Mu'ti juga mengatakan data pembahasan akan diambil dari pemilu-pemilu sebelumnya.

"Oleh karena itu, maka Muhammadiyah tentu perlu mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin muncul dalam suksesi kepemimpinan 2024. Hal tersebut nantinya akan berdasarkan pengalaman pemilu yang sebelumnya," terangnya.

Selain itu, dibahasnya tema tersebut juga berguna untuk menjaga kondusivitas politik. Tentunya, pihaknya berharap ada sumbangsih dari Muhammadiyah untuk bangsa.

"Kami sangat berharap agar situasi politik di 2024 tetap kondusif. Kami tentu saja memiliki pemikiran-pemikiran yang secara resmi kita sampaikan sebagai bagian dari kontribusi Muhammadiyah untuk bagaimana agar suksesi kepemimpinan 2024 berjalan dengan sebaik-baiknya," terangnya.

Abdul Mu'ti berharap hasil dari pembahasan muktamar membantu agar tidak terjadi polarisasi politik. Ia juga berharap keputusan yang diambil Muhammadiyah membantu mempersatukan umat.

"Kami harap tidak terjadi lagi polarisasi politik dan juga tidak terjadi ketegangan-ketegangan politik yang berpotensi memecah belah persatuan umat dan persatuan bangsa," pungkasnya. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Buka Muktamar, Jokowi Beri Pesan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah

3700 Talent Ramaikan Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan

Adhiwangsa Hotel & Convention Solo Siap Sambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah

Sabar Dulu, Gibran Perkirakan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Buka saat Muktamar Muhammadiyah

Gibran Imbau Peserta dan Penggembira Muktamar Muhammadiyah Vaksin Dulu sebelum ke Solo

Sambut Peserta Haul dan Muktamar Muhammadiyah, Favehotel Solo Sajikan Menu Khas Solo

2.389 Lulusan Diwisuda, Rektor UMS Minta Alumni Junjung Etika dan Moral

Halal Bihalal, PDM Karanganyar Ajak Umat Muslim Gelorakan Semangat Beramal Saleh

Ratusan Siswa SD MPK Banyudono Boyolali Gelar Pawai Sambut Ramadan

Hibah RisetMu Pengabdian kepada Masyarakat UMKLA SEGARATA Dorong Gaya Hidup Sehat dan Pengelolaan Keuangan Keluarga

PPG UMS Luluskan 10.746 Guru Profesional

UMUKA Gelar Kuliah Umum Pendidikan Berkemajuan, Hadirkan Mendikdasmen RI

PPG UMS Luluskan 10.746 Guru Profesional

UMUKA Gelar Kuliah Umum Pendidikan Berkemajuan, Hadirkan Mendikdasmen RI

Program Makan Bergizi Gratis Jadi Sarana Penguatan Karakter

Persiapan 95%, Jokowi-Amin Dipastikan Hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah

UMKM Lokal Unjuk Kreativitas, Produk Unik Diburu Pengunjung

1 Jam untuk Bumi Lebih Baik, Grand Mercure Solo Baru Dukung Gerakan Earth Hour

The Alana Solo Berbuka Puasa Bersama Yayasan Karya Al Insan Karanganyar

Bukber Gayeng di Favehotel Solo Baru, Sarana TATV Berinteraksi dengan Warga

Warga Serbu 10 Ribu Paket Sembako di Benteng Vastenburg

Ramadan, Solo Paragon Hotel & Residences Hadirkan Paket Kamar Spesial

Berita Lainnya