SOLO, solotrust.com - Isu kebangsaan berkaitan pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan menjadi salah satu topik yang masuk di tema kebangsaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menegaskan, meski organisasinya tak berpolitik, bukan berarti pihaknya abai dengan isu ini. Pasalnya, secara tak langsung Muhammadiyah akan terdampak hasil politik.
"Kita tahu persis bahwa Muhammadiyah ini memang tidak berpolitik, tetapi tidak bisa lepas dari dinamika politik nasional yang terjadi. Kita tahu persis bahwa sejak reformasi '98 itu berbagai persoalan kebangsaan kita masih didominasi dan bahkan sangat terpengaruh oleh dinamika politik yang ada di Tanah Air," ungkap Abdul Mu'ti, usai jumpa pers di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (04/11/2022).
Ia menjelaskan, alasan isu itu masuk dalam salah satu pembahasan, yakni sebagai bentuk antisipasi dampak yang mungkin muncul selama dan pascapemilihan presiden (Pilpres) 2024. Abdul Mu'ti juga mengatakan data pembahasan akan diambil dari pemilu-pemilu sebelumnya.
"Oleh karena itu, maka Muhammadiyah tentu perlu mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin muncul dalam suksesi kepemimpinan 2024. Hal tersebut nantinya akan berdasarkan pengalaman pemilu yang sebelumnya," terangnya.
Selain itu, dibahasnya tema tersebut juga berguna untuk menjaga kondusivitas politik. Tentunya, pihaknya berharap ada sumbangsih dari Muhammadiyah untuk bangsa.
"Kami sangat berharap agar situasi politik di 2024 tetap kondusif. Kami tentu saja memiliki pemikiran-pemikiran yang secara resmi kita sampaikan sebagai bagian dari kontribusi Muhammadiyah untuk bagaimana agar suksesi kepemimpinan 2024 berjalan dengan sebaik-baiknya," terangnya.
Abdul Mu'ti berharap hasil dari pembahasan muktamar membantu agar tidak terjadi polarisasi politik. Ia juga berharap keputusan yang diambil Muhammadiyah membantu mempersatukan umat.
"Kami harap tidak terjadi lagi polarisasi politik dan juga tidak terjadi ketegangan-ketegangan politik yang berpotensi memecah belah persatuan umat dan persatuan bangsa," pungkasnya. (riz)
(and_)