Hard News

Prioritaskan Pencegahan Stunting, Pemerintah Tingkatkan Ketahanan Keluarga

Hard News

22 Maret 2018 16:14 WIB

Direktur Perencanaan Pengendalian Kependudukan BKKBN, Benyamin Benu. (solotrust-vita)

SEMARANG, solotrust.com - Tahun ini pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN) akan terus memprioritaskan masalah stunting atau anak kerdil.

Direktur Perencanaan Pengendalian Kependudukan BKKBN, Benyamin Benu ditemui usai pra Rapat Koordinasi Daerah Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kota Semarang, Rabu (21/3/2018) mengatakan, untuk menekan angka stunting pemerintah akan memprioritaskan penanganannya.



BKKBN akan memberikan dukungan dari proses informasi dan penyadaran kepada keluarga, khususnya ibu yang sedang hamil untuk mengonsumsi asupan-asupan gizi sehingga stunting minimal bisa diturunkan.

Menurutnya, selama ini banyak masyarakat yang kurang paham bahwa asupan gizi anak saat dalam kandungan sangat penting. Hal itu pula yang akan berpengaruh pada perkembangan anak ke depannya.

Dijelaskannya bahwa stunting dapat dicegah sedini mungkin dengan diperlukan kemampuan keluarga dan kesadaran keluarga untuk memperhatikan asupan gizi.

“Itu kuncinya itu pada asupan gizi. Tetapi asupan gizi itu bisa dilakukan kalau ada dua, kemampuan keluarga dan kesadaran keluarga,” tuturnya.

Baca juga : Wapres JK: Masalah Stunting Jadi Warning

Tambahnya, yang menjadi persoalan di sini karena kemiskinan ini lah yang menjadi penyebab potensial terjadinya stunting. Meski sebenarnya asupan gizi saat ibu hamil tidak harus mahal.

Untuk itu, katanya, pemerintah melalui BKKBN akan terus meningkatkan ketahanan keluarga menuju keluarga yang berkualitas.

“Ini bagaimana kita membentuk keluarga kecil sehingga keluarga itu dimampukan untuk menyiapkan gizi yang baik bagi asupan ibu hamil,” terangnya. 

Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru tampak saat anak berusia dua tahun. Stunting adalah kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.

(way)