Solotrust.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir positif ikut membantu membenahi tata kelola sepak bola Indonesia. Pria yang pernah membeli saham Inter Milan ini berharap tidak ada lagi tangan-tangan kotor mengotori sepak bola nasional. Erick Thohir resmi mendaftarkan dirinya sebagai calon ketua umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2027 pada Minggu (15/01/2023).
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattaliti lebih dulu mendaftarkan sebagai calon ketua umum PSSI pada Jumat (13/01/2022). Selanjutnya, barulah Erick Thohir yang mendatangi Kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta Pusat untuk mengembalikan formulir kesediaan dicalonkan menjadi ketum PSSI ditemani beberapa voters dan artis.
Erick Thohir menyadari karut marutnya sepak bola Indonesia masih bisa dibenahi untuk menjadi lebih baik ke depannya.
"Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Hal yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional," ucapnya, dikutip dari sebuah sumber.
Menteri BUMN berjanji membersihkan tangan-tangan kotor di tubuh PSSI dengan tujuan ke depan sepak bola Indonesia bisa bersaing di gelanggang internasional.
Menurutnya, banyak potensi kemajuan belum muncul jadi kekuatan karena disinyalir banyak tangan kotor memengaruhi kepengurusan PSSI. Untuk itu, Erick Thohir mengatakan pemimpin PSSI nanti harus punya nyali membersihkan unsur-unsur negarif itu.
"Hari ini, untuk maju, PSSI hanya butuh satu hal, yaitu nyali," tandasnya.
Adapun dalam Kongres Luar Biasa (KLB) nanti sebanyak 87 anggota PSSI akan menjadi voters terdiri atas 34 asosiasi provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, dan tiga asosiasi (futsal, sepak bola wanita, pelatih sepak bola). Total 87 voters berasal dari pemilik suara pada Kongres Tahunan PSSI 2022.
Daftar Voters PSSI 2023
Asprov
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Kepulauan Riau
6. Jambi
7. Bengkulu
8. Bangka Belitung
9. Sumatera Selatan
10. Lampung
11. Banten
12. DKI Jakarta
13. Jawa Barat
14. Jawa Tengah
15. DKI Jakarta
16. Jawa Timur
17. Bali
18. Nusa Tenggara Barat
19. Nusa Tenggara Timur
20. Kalimantan Barat
21. Kalimantan Tengah
22. Kalimantan Selatan
23. Kalimantan Timur
24. Kalimantan Utara
25. Sulawesi Utara
26. Gorontalo
27. Sulawesi Barat
28. Sulawesi Tengah
29. Sulawesi Tenggara
30. Sulawesi Selatan
31. Maluku
32. Maluku Utara
33. Papua
34. Papua Barat
Liga 1
35. Bali United
36. Persib Bandung
37. Bhayangkara FC
38. Arema FC
39. Persebaya Surabaya
40. Borneo FC
41. PSIS Semarang
42. Persija Jakarta
43. Madura United
44. Persikabo 1973
45. Persik Kediri
46. Persita Tangerang
47. PSS Sleman
48. PSM Makassar
49. Barito Putera
50. Persipura Jayapura (Degradasi)
51. Persela Lamongan (Degradasi)
52. Persiraja Banda Aceh (Degradasi)
Liga 2
53. Persis Solo (Promosi)
54. RANS Nusantara FC (Promosi)
55. Dewa United (Promosi)
56. PSIM Yogyakarta
57. Sriwijaya FC
58. PSMS Medan
59. PSPS Riau
60. Semen Padang
61. Persekat Kabupaten Tegal
62. Perserang Serang
63. PSCS Cilacap
64. Persijap Jepara
65. Sulut United FC
66. Persiba Balikpapan
67. Persewar Waropen
68. Kalteng Putra FC
Liga 3
69. Karo United FC
70. Putera Delta Sidoarjo
71. Nusantara United FC
72. PSDS Deliserdang
73. Persikota Kota Tangerang
74. Persikab Bandung
75. PSGC Ciamis
76. Persipa Pati
77. PS Palembang
78. Gresik United FC
79. Persidago Gorontalo
80. Deltras FC Sidoarjo
81. PS Siak
82. Persedikab Kediri
83. Serpong City FC
84. Farmel FC
Asosiasi
85. Federasi Futsal Indonesia
86. Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia
87. Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia
(alf)
(and_)