Entertainment

Film Pesantren Ungkap Sisi Lain Kehidupan Santri di Ponpes

Musik & Film

26 Mei 2023 13:57 WIB

Film dokumenter Pesantren rilis pada 2019 kini sudah bisa disaksikan di platform daring Bioskop Online mulai 24 Mei 2023. (Foto: Instagram/@filmpesantren)

Solotrust.com - Film dokumenter Pesantren rilis pada 2019 kini sudah bisa disaksikan di platform daring Bioskop Online mulai 24 Mei 2023. Film garapan sutradara Shalahuddin Siregar menceritakan keseharian para santri di pondok pesantren (Ponpes) tradisional terbesar di Cirebon, Pondok Kebon Jambu Al-Islamy.

Shalahuddin Siregar selaku sutradara sekaligus produser film Pesantren ingin mengenalkan kehidupan para santri di pesantren kepada publik. Selama ini ia selalu terganggu dengan stigma masyarakat dan pertanyaan di kepalanya tentang apa sebenarnya yang dilakukan para santri di pesantren.



"Jadi motivasinya lebih ke bagaimana kita mengenal mereka dulu, baru kita memberi mereka label apa pun yang menurut kita perlu," kata Shalahuddin, dikutip dari sebuah sumber.

Selain mengangkat keseharian para santri, film 'Pesantren' turut menampilkan kegiatan besar diadakan pondok pesantren setiap tahunnya. Film ini juga memperlihatkan bagaimana para santri mengatasi permasalahnnya dengan ceria dan tidak mengeluh. Unsur kekeluargaan pun tidak luput dari film ini.

Hal unik dari film Pesantren adalah pemimpinnya yang merupakan ulama wanita bernama Hj Masriyah Amva. Saat mengetahui rencana pembuatan film ini, Nyai Hj Masriyah sangat menyambut baik.

“Saat disampaikan ke saya niat mau buat film Pesantren, saya menyambutnya dengan hangat. Senang sekali. Terima kasih sudah membawa film ini keliling dunia,” kata Nyai Hj Masriyah dalam jumpa pers di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/05/2023).


“Kesetaraan gender itu bukan untuk merusak agama atau merusak ajaran-ajaran, tapi untuk menguatkan agama kita. Semoga film ini membawa makna bagi negara, agama, dan dunia,” imbuhnya.

Dosen/Prof Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, KH Husein Muhammad, mengatakan film ini bisa menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain untuk menghadirkan ruang sosial damai dan bersahaja, rendah hati, saling menghormati, saling mencerdaskan, dan bekerja sama.

“Apa yang ada di kehidupan pesantren, khususnya di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy diekspresikan melalui film ini dan bisa ditiru terkait relasi kesetaraan gender dan relasi penghormatan kepada siapa pun," kata dia.

Setelah tayang tiga hari di bioskop online, film Pesantren mendapat banyak komentar positif. Tak mengherankan jika film ini masuk dalam kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019.

Film Pesantren juga telah tayang di Madani International Film Festival dan sempat ditayangkan di The University of British Columbia pada Maret 2022.

Nah, jika tertarik nonton film ini kamu bisa beli tiketnya melalui aplikasi Bioskop Online yang dapat diunduh lewat Google Play Store dan App Store. Harga tiketnya sendiri cukup terjangkau, yakni hanya Rp15 ribu. (arum)

(and_)