JEDDAH, solotrust.com – Tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah berhasil membantu pemulangan 84 jamaah umrah yang sempat tertahan di Jeddah. Mereka berangkat dengan jasa biro travel PT Bumi Minang Pertiwi (BMP).
Staf Teknis I KUH, A Dumyathi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya pada Kamis (29/03/2018) mendengar informasi ada jamaah tertahan lebih dari tiga jam di kantor bus Rabithat, Makkah di perbatasan Makkah-Jeddah.
Mereka berangkat dari Hotel Elaf Jiyad, Makkah pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Namun, bus yang ditumpangi dihentikan di wilayah Bahrah dan diminta kembali ke kantor perusahaan Rabithat Makkah. Sementara paspor jamaah diminta dikumpulkan ke pengemudi bus.
“Paspor jamaah ditahan WNI yang bekerja di Rabithat Makkah,” jelas Dumyathi menirukan laporan dari timnya di lapangan, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id, Sabtu (31/03/2018).
Setelah dikonfimasi, diperoleh penjelasan WNI tersebut merupakan penanggungjawab penanganan jamaah BMP untuk wilayah Makkah. Menurut Dumyathi, paspor 45 jamaah sempat diambil, akhirnya dikembalikan setelah pihak Muassasah Sagadif selaku penyedia visa bagi jamaah travel BMP memberi jaminan pelunasan tunggakan BMP kepada RM, konon sebesar SAR60 ribu.
Tindakan Sagadif dilakukan setelah pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi melalui Waleed Mukeed memintanya menyelesaikan persoalan biaya yang diminta perusahaan RM.
"Sagadif juga yang menalangi tunggakan lima hari hotel bagi 84 jamaah. Jumlahnya sekitar SAR84 ribu," ujar Dumyathi.
Dia juga menyatakan, Kementerian Haji Saudi proaktif turun menyelesaikan kasus ini setelah menerima pengaduan KUH. Kepada Kementerian Haji, KUH menyampaikan masalah ini sulit diselesaikan tanpa andil kementerian. Pada Jumat (30/03/2018) sore, jamaah akhirnya diberangkatkan kembali ke bandara.
Diperoleh keterangan, 84 jamaah ini membayar paket umrah 10 dengan biaya variatif. Ada yang membayar Rp22,5juta, Rp20juta dan Rp19,5 juta. Variasi harga bergantung jadwal pendaftaran.
(and)