BOYOLALI, solotrust.com – Desti Ermawati lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Gadis malang itu menderita lumpuh sejak kecil, hingga kini usianya menginjak 16 tahun.
Karena keterbatasan dana, warga Dukuh Klayutan, Desa Ketitiang, Nogosari ini hanya tergolek lemah di kamar rumahnya.
Anak pasangan Sugiyanto dan Tutik ini kondisinya sangat memprihatinkan. Badannya sangat kurus, kedua kakinya tak dapat diluruskan dan tak dapat bicara. Hanya suara tangisan yang menandakan dia sedang lapar. Bahkan berat badannya kini semakin turun.
Sehari-hari Desti diasuh sang nenek, Jiyem. Sementara sang ayah, Sugiyanto bekerja serabutan. Dan ibunya, Tutik, sudah dua tahun ini mengais rejeki menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.
Menurut Jiyem, upaya pengobatan sudah dilakukan baik di rumah sakit maupun non medis. Namun penyakit Desti tak kunjung sembuh.
“Sudah dibawa ke mana-mana tidak ada perubahan ya seperti ini,” tutur Jiyem, belum lama ini.
Sementara sang paman, Sri Susilo mengatakan kondisi Desti dialami sejak kecil. Desti lahir secara prematur, dan sudah dibawa ke beberapa rumah sakit.
“Walah rumah sakit itu di mana-mana, Solo, Semarang, semua sudah tapi sekarang belum bisa sembuh,” ujar Susilo.
Ironisnya lagi, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah. Pihak keluarga berharap pemerintah bisa membantu pengobatan Desti lantaran kedua orang tuanya merupakan orang kurang mampu.
“Pemerintah memperhatikan saja, sudah Alhamdulillah gitu,” tuturnya. (art)
(way)