Pend & Budaya

Menanamkan Demokrasi Dengan Miniatur Pilpres di SMK N 1 Plupuh

Pend & Budaya

24 September 2023 22:06 WIB

SRAGEN, solotrust.com- Februari 2024 Indonesia mempunyai hajat yang luar biasa , yaitu pemilu legislatif  dan pemilihan presiden secara langsung. Gema dan berbagai macam pemberitaan bernuansa politik begitu massif terdengar.
 
Di tingkat sekolah juga ada kegiatan yang menyerupai pemilihan presiden, pemilihan gubernur dan pemilihan bupati / walikota. 
 
Kegiatan dimaksud adalah pemilihan ketua osis atau MILKOI ( milih Ketua OSIS). Di SMK Negeri 1 Plupuh tahun ini juga dilaksanakan Milkoi untuk memilih ketua OSIS periode 2023/2024.
 
Pada proses dan tahapannya didekatkan dengan pelaksanaan pilpres yang terdiri dari : 1) Pendataan calon pemilih yang terdiri dari seluruh warga sekolah ( guru ,  karyawan dan siswa ) dari hasil pendataan terdapat 1139 pemilih ; 2). Penjaringan dan pendaftaran calon ketua OSIS , dari pendaftaran ini terdapat 7 paslon yang tediri 3 org siswa ; 3) seleksi dan penetapan Paslon, dari proses ini ditetapkan 3 Paslon yang maju sebagai kandidat calon ketua osis periode 2023/2024 yaitu : 
Paslon 1 :Aditya Bima Faraya , Dila Yulitasari, Laela Nur Jannah
Paslon 2 : Ahmad Muzaky, Eva Junita Auliya, Damar Arya Santosa
Paslon 3 : Rangga Widi Mahendra, Althif Is’af Qurrotu, Metio Raditya Putra.
 
Proses selanjutnya adalah Penyampaian visi dan misi Paslon yang dilaksanakan pada hari Senin, 11 September 2023 di halaman sekolah yang dilanjutkan dengan kampanye paslon sampai 15 September 2023. 
 
Debat terbuka untuk Paslon dilaksanakan pada Jum’at  15 September 2023. Selanjutnya hari tenang sampai 21 September 2023.
 
Pemungutan suara dilaksanakan pada jum’at 22 September 2023 mulai pukul 08.00 WIB di halaman sekolah.
 
Semangat demokrasi sebagai salah satu realisasi P5 pada elemen suara demokrasi sudah membara di SMK Negeri 1 Plupuh Kabupaten Sragen. Pemungutan suara MILKOI SMKN 1 Plupuh telah di-setting seperti layaknya Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sebenarnya. 
 
Panitia Pemilu OSIS yang terdiri dari para pengurus OSIS periode 2022-2023 tampak siaga di tempat tugas mereka. Penampilan mereka berbeda dari para pemilih yang berseragam sekolah karena panitia putri mengenakan kebaya sedangkan panitia putra mengenakan surjan lurik. 
 
Ketua panitia pemilihan, Amin Nur Hidayah   menyebutkan, terdapat tiga pasang calon yang akan memperebutkan posisi ketua OSIS periode 2023-2024.
 
 "Ada tiga pasang calon ketua. Mereka itu dicalonkan oleh Musyawarah Perwakilan Kelas atau MPK. Selanjutnya, siapa yang nanti akan jadi ketua akan dipilih langsung oleh siswa selaku anggota OSIS melalui pemilu," jelas Amin. 
 
Amin menambahkan, setiap siswa nantinya datang ke TPS, mengisi daftar hadir, dan mendapatkan kartu suara. Setelah mendapat giliran, para pemilih mencoblos kartu suara di bilik suara dan memasukkan kartu suara yang telah dicoblos ke kotak suara. Sebagai bukti telah mencoblos, para pemilih mencelupkan jari ke tinta pemilih. 
 
Pelaksanaan Pemilu OSIS ini bukan semata-mata agenda kesiswaan untuk reorganisasi OSIS, melainkan juga sebagai program P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema Suara Demokrasi. 
 
Tujuannya adalah agar siswa mampu berpartisipasi dalam proses menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama. Endang Karsini selaku koordinator P5 menyambut baik inisiatif pengurus OSIS dalam menyelenggarakan Pemilu OSIS ini. 
 
"Ini adalah kegiatan yang bagus. Pemilu OSIS ini bisa dijadikan sebagai sosialisasi pelaksanaan Pemilu yang sebenarnya, sehingga para siswa tidak 'blank' jika nanti harus menyalurkan hak pilih dalam Pemilu yang sesungguhnya," ungkapnya. 
 
Guru yang juga mengajar PKn ini menambahkan bahwa Pemilu OSIS ini sangat membantu siswa memberikan gambaran penyaluran hak pilih, terutama bagi mereka yang sudah memiliki hak pilih di Pemilu 2024 nanti. 
 
Acara pencoblosan yang berakhir menjelang salat Jumat tersebut tidak hanya disaksikan oleh Kepala Sekolah dan para pendidik serta tenaga kependidikan, tetapi juga dihadiri Komisioner  KPU Kabupaten Sragen. 
 
Selesai pencoblosan dilakukan penghitungan suara dengan hasil sebagai berikut : 
Paslon 1 memperoleh 319 suara, Paslon 2 memperoleh 332 suara , Paslon 3 memperoleh 220 sedang surat suara rusak/tidak sah sejumlah 19 suara. 
 
Ada beberapa siswa tidak memberikan suaranya dikarenakan sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di industri. 
 
Selanjutnya paslon 2 , Ahmad Muzaky, Eva Junita Auliya, Damar Arya Santosa akan ditetapkan dan dilantik sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMK Negeri 1 Plupuh periode 2023/2024.
 
Kepala SMKN 1 Plupuh Sri Eka Lelana mengatakan, dari kegiatan ini pihaknya  berharap dapat memberikan gambaran pada seluruh siswa terutama para pemilih pemula untuk paham pada proses demokrasi, sehingga bias memberikan suara secara benar dan baik.
 
"Utamanya juga menjelang Pemilu 2024 para siswa yang memiliki hak pilih bisa secara sadar berpartisipasi khususnya memberikan suara pada pemilu 2024. Tidak kalah penting adalah membelajarkan anak tentang pentingnya menghargai hasil dan suara/hak orang lain. Kami juga berharap proses MILKOI di SMK Negeri Plupuh ini bias menjadi miniature pembelajaran demokrasi kepada seluruh warga sekolah." Jelasnya.
 
Komisioner KPU Kabupaten Sragen Suwarsono menyampaikan motivasi agar seluruh siswa menyampaikan hak pilihnya. 
Suwarsono juga menyampaikan tentang asas Luber dalam Pemilu. 
 
"Langsung artinya kalian memilih sendiri kandidat yang telah dicalonkan. Umum berarti setiap kalian memiliki hak untuk menyampaikan pilihan. Bebas maksudnya kalian bebas memilih calon yang kalian anggap baik sesuai dengan visi-misi yang sudah pernah disampaikan para calon. Sedangkan rahasia berarti pilihan kalian tidak boleh diketahui oleh orang lain," terang Suwarsono. 
 
Pria asal Tanon tersebut berpesan kepada para siswa, bahwa yang dilaksanakan hari ini adalah penerapan langsung penyaluran hak suara. 
 
"Sesuai Undang-undang, setiap lima tahun negara kita menyelenggarakan Pilpres dan Pileg secara langsung. Silakan mengikuti proses ini sebagai pembelajaran yang baik bagi kehidupan berdemokrasi secara nyata." Pesannya.

(Wd)