Solotrust.com - Ajang balap MotoGP berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah pada 13-15 Oktober berlangsung sengit. Pembalap bukan hanya berusaha menaklukkan pembalap lainnya, namun mereka juga mati-matian berusaha menaklukkan tikungan tajam Mandalika.

Keseruan MotoGP 2023 memang menarik banyak atensi masyarakat, mengingat ini merupakan perhelatan besar digelar di Indonesia. Banyak di antara pembalap mengalami kecelakaan sejak sesi latihan berlangsung pada Jumat (13/10/2023).

Tujuh pembalap juga mengalami kecelakaan pada sesi utama balapan MotoGP, Minggu (15/10/2023) sehingga membuat mereka tidak melanjutkan balapan hingga akhir lap.

Marco Bezzecchi menjadi pembalap pertama mengalami kecelakaan pada tikungan ke-11. Pembalap Mooney VR46 Racing Team ini terjatuh hingga terpental keluar lintasan Sirkuit Mandalika.

Jack Miller juga mengalami kecelakaan di lintasan dan tikungan yang sama, disusul Augusto Fernandez dan Brad Binder yang mengalami crash. Accident tersebut terjadi pada saat free practice 1 atau latihan bebas pertama pada Jumat (13/10/2023).

Bahkan, Marc Marquez pada sesi latihan tersebut juga hamper mengalami kecelakaan, namun  ia masih dapat menyeimbangkan kendali kendaraannya. Namun, ia belum bisa menghindari kecelakaan di free practice 2 atau latihan bebas kedua pada Sabtu (14/10/2023) di tikungan yang sama (tikungan sirkuit 11).

Peristiwa kecelakaan ini terus berlangsung hingga babak kualifikasi dimulai. Marc Marquez harus kembali terjatuh pada tikungan ke-13, sementara itu Marco Bezzecchi dan Jorge Martin kecelakaan pada tikungan ke-16. Bahkan ketika balapan utama dimulai sebanyak tujuh pembalap terekam mengalami kecelakaan, termasuk Marc Marquez dan Pol Espargaro di sepanjang tikungan 7 sampai 13.

Melihat fenomena ini, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, mengatakan crash saat melakukan balapan merupakan hal wajar. Sejauh ini belum ada komplain dari Dorna Sport dan Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional (FIM) terkait kondisi Sirkuit Mandalika saat ini.

Tikungan ke-11 di Sirkuit Mandalika, menurut Direktur Utama ITDC, Ari Respati, tingkat kesulitannya cukup tinggi.

"Harus waspada, buktinya pembalap lain bisa. Sirkuit Mandalika itu sudah diuji di semua tikungan dan sudah mendapatkan homologasi dari Dorna. Itu memang susah, tapi sudah standarisasi. Kita ini aspalnya paling bagus kata Dorna," terangnya, dikutip dari sebuah sumber.

Lalu ada apa sebenarnya dengan tikungan ke-11 Mandalika yang memakan banyak peristiwa kecelakaan pembalap? Tak sedikit warganet mengaitkan peristiwa itu dengan hal mistis sampai terdapat kalimat “balada kutukan tikungan ke-11 Mandalika”.

Kembali riuh di media sosial perihal desas desus sempat menjadi perbincangan pada 2022, menyebut tikungan ke-11 Sirkuit Mandalika merupakan bekas kuburan. Hal ini sontak dikaitkan dengan berbagai kejadian jatuhnya banyak pembalap di tikungan tersebut. meski demikian belum ada kepastian akan misteri tikungan ke-11 Mandalika.

Sirkuit Mandalika memiliki 17 tikungan dengan 10 tikungan kanan dan tujuh tikungan kiri yang melintas sepanjang 4,313 kilometer. Salah seorang mantan pembalap MotoGP, Fonsi Nieto memberikan pandangan dan analisisnya terkait layout Sirkuit Mandalika. Ia berspekulasi ada satu titik menurutnya menjadi titik tikung sangat menantang dan berbahaya.

Menurutnya, tikungan 16 lah yang menjadi paling menantang di Sirkuit Mandalika. Kedua tikungan  tersebut merupakan penempatan strategi dalam menempatkan ban. Jika tepat menempatkan ban di tikungan 15, kata Fonsi Nieto akan mudah melewati tikungan 16.

Meski demikian, pembalap tak bisa meremehkan tikungan-tikungan lain di Mandalika. Pembalap harus mampu fokus  pada lintasan yang dihadapkan dengan tantangan berat saat melintasi tikungan berbahaya dan menantang untuk meraih podium. (Alan Dwi Arianto)

*) Berbagai Sumber

(and_)