Pend & Budaya

Kolaborasi Animasi Motion Graphic dengan Pentas Wayang Climen, Implementasi Luaran Penelitian Terapan Kemendikbudristek

Pend & Budaya

14 Desember 2023 14:23 WIB

Dalang muda Tri Haryoko dari Hargosari, Sraten, Sukoharjo mementaskan wayang climen sebagai tahapan implementasi luaran riset yang mengambil karakter wayang kulit dari koleksi Museum Radya Pustaka, Surakarta, Rabu (13/12/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com - Dalang muda Tri Haryoko dari Hargosari, Sraten, Sukoharjo mementaskan wayang climen sebagai tahapan implementasi luaran riset yang mengambil karakter wayang kulit dari koleksi Museum Radya Pustaka, Surakarta, Rabu (13/12/2023).
 
Riset bertajuk Transformasi Wayang Beber melalui Motion Graphic sebagai Upaya Media Alternatif Penanaman Budi Pekerti dan Hiburan untuk Generasi Muda sebagai pelaksanaan penelitian di tahun I (2023) dari dua tahun yang diencanakan. Riset diketuai Dr. Sri Hesti Heriwati, M.Hum dengan anggota tim, yakni M. Harun Rosyid Ridlo, M.Sn., Basnendar Herry Prilosadoso, S.Sn., M.Ds., dan Sri Murwanti, SE., MM.
 
Kepala UPTD Museum Disbudpar Kota Solo, Bonita Rontyowati, menyatakan penggunaan teknologi berupa animasi motion graphic dapat menjadi media alternatif dalam mendekatkan seni budaya tradisi, seperti wayang. Museum Radya Pustaka sangat mendukung kegiatan implementasi riset yang mengandung edukasi dan rekreasi.
 
Tampak siswa SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta sangat antusias menonton pementasan wayang climen dengan mengamati setiap adegan lewat tayangan animasi dikolaborasikan dengan pementasan wayang kulit di Museum Radya Pustaka Surakarta.
 
Sri Hesti Heriwati sebagai ketua tim peneliti dalam rilisnya menjelaskan, pertunjukan wayang climen (wayang durasi pendek) mengangkat cerita Babad Alas Wanamarta dihadiri siswa jurusan DKV SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta. 
 
"Kegiatan ini selain sebagai luaran riset juga upaya mengenalkan seni tradisi, khususnya kepada generasi muda agar tetap lestari," ungkapnya.
 
Sementara lakon Babad Alas Wanamarta dipilih, menurut dalang Tri Haryoko karena cerita ini mengenai sejarah berdirinya Negara Amarta oleh Pandawa Lima, yakni Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. 
 
Cerita dikemas menarik dan disesuaikan, baik aspek pertunjukan maupun ada unsur teknologi audiovisual berupa animasi motion graphic untuk kalangan anak muda.

(and_)