MAJALENGKA, solotrust.com – Bandar Udara (Bandara) Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat segera dioperasikan dalam waktu dekat. Bandara dengan kapasitas sekira 5,6 juta penumpang ini disebut-sebut sebagai bandara terbesar setelah Soekarno Hatta (Soetta).
Melansir laman resmi Sekretariat RI, setkab.go.id, Rabu (18/04/2018), saat ini pembangunan berjalan dengan baik dan dikerjakan sesuai target telah ditentukan sebelumnya. Dalam kurun waktu dua tahun sejak pemancangan, Bandara Kertajati diperkirakan dapat mulai diuji coba pada Mei 2018 mendatang.
“Insyaallah nanti bulan depan sudah akan kita coba mulai tanggal 24 Mei. Nanti akan kita lihat apakah masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki di sini. Airport Kertajati yang bisa menampung kurang lebih 5,6 juta penumpang (tahap pertama) ini merupakan airport terbesar setelah Soekarno-Hatta,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai meninjau proyek pembangunan bandara, Selasa (17/4) sore.
Bandara dibangun di atas lahan seluas 1800 hektar itu memiliki landasan pacu atau runway berukuran 2500×60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3000×60 meter.
Ke depannya, pemerintah juga berencana mengembangkan bandara dan kawasan sekitarnya hingga terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti kereta api langsung menuju bandara.
“Ini juga nanti akan dikoneksikan dengan tol. Bisa masuk ke Cipali,” tutur presiden.
Selain itu, Jokowi mengatakan, Bandara Kertajati nantinya juga akan menjadi bandara keberangkatan jamaah haji, rencananya dimulai pada musim haji tahun ini.
“Tadi saya tanya ke Angkasa Pura siap, ke Garuda juga siap. Arus mudik juga sudah dipakai,” ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengapresiasi skema pendanaan dan kerja sama dilakukan antara pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta dalam pembangunan bandara. Pihaknya berharap skema kerja sama ini juga dapat dilakukan di dalam pembangunan lainnya.
“Saya senang, ini merupakan kerja sama pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah pusat dan swasta. Ini bisa bergabung dan pengerjaannya cepat sekali. Kita ini mencari model-model bisnis yang mempercepat pembiayaan agar infrastruktur cepat diselesaikan,” pungkas presiden.
(and)