Pend & Budaya

Targetkan Perguruan Tinggi, Yayasan Nur Hidayah Surakarta Bentuk Task Force

Pend & Budaya

20 Maret 2025 09:59 WIB

Media Gathering Yayasan Nur Hidayah Surakarta. (Foto: Yayasan Nur Hidayah Surakarta)

SOLO, solotrust.com - Struktur baru Yayasan Nur Hidayah Surakarta langsung bekerja menetapkan renstra organisasi 2025-2030 usai dilantik, Jumat (28/02/2025). Empat poin utama dalam renstra meliputi pendirian perguruan tinggi dan madrasah aliyah, penguatan sumber daya manusia (SDM), pengembangan infrastruktur, serta optimalisasi layanan.

Humas Yayasan Nur Hidayah Surakarta, Iffah Noor Hasanah, mengatakan Yayasan Nur Hidayah Surakarta menargetkan pendirian perguruan tinggi pada 2028. Diharapkan dengan adanya perguruan tinggi akan melengkapi layanan bidang pendidikan yang menjadi salah satu core di Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Dengan demikian, Yayasan Nur Hidayah Surakarta akan mengelola pendidikan mulai dari anak usia dini, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.



“Selain perguruan tinggi, Yayasan Nur Hidayah Surakarta juga tengah merintis pendirian madrasah aliyah (MA). Hal ini sinkron dengan pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Hidayah yang sudah berjalan sejak 2021. Mencetak para dai muda salih dan muslih (menshalihkan) adalah visi Ponpes Nur Hidayah dan MA ini menjadi legitimasi pendidikan yang diakui negara,” ungkapnya dalam siaran pers diterima solotrust.com, Kamis (20/03/2025).

Lebih lanjut diutarakan, untuk keperluan dua hal tersebut, Yayasan Nur Hidayah Surakarta membentuk task force atau satuan tugas yang bekerja secara intensif untuk mempersiapkannya. Selain task force PT dan MA, turut dibentuk pula task force untuk pengembangan infrastruktur di lingkungan Yayasan Nur Hidayah Surakarta.

“Beberapa proyek pengembangan sudah direncanakan di antaranya renovasi PAUD IT Nur Hidayah, pembangunan play zone SDIT Nur Hidayah, renovasi SMPIT Nur Hidayah, pembangunan SMAIT Nur Hidayah, pembangunan lantai tiga kantor yayasan Barat, renovasi kantor pusat, perluasan lahan di ponpes Kebakkramat, pembangunan rumah dinas di ponpes Sawit, serta pengembangan SMAIT Nur Hidayah,” urai Iffah Noor Hasanah.

Yayasan Nur Hidayah Surakarta berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui pendidikan dan sosial. Selain sarana fisik, optimalisasi layanan di semua aspek terus ditingkatkan.

Di Sekolah Islam Terpadu (SIT) meliputi PAUD, SD, SMP, dan SMA budaya service excellent yang sudah ada akan ditingkatkan menjadi ultimate service excellent, di antaranya layanan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dibuat mudah dan ramah teknologi, serta didukung kebijakan subsidi silang. Demikian pula dalam bidang sosial, ada LKSA atau Panti Asuhan Nur Hidayah, LAZ Nur Hidayah, dan Lembaga Wakaf Nur Hidayah.

Iffah Noor Hasanah mengungkapkan, terdapat tujuh asrama untuk anak asuh dinaungi LKSA Nur Hidayah. Sebanyak empat asrama putra dan tiga asrama putri tersebar di Solo, Boyolali, dan Wonogiri.

“Masing-masing asrama diasuh sepasang suami istri yang diharapkan mampu berperan sebagai orangtua asuh. Tugas penting LKSA Nur Hidayah, yakni menjaga amanah dari para donatur untuk mengasuh dan mendidik anak-anak yatim piatu atau dhuafa sebaik-baiknya,” jelas Iffah Noor Hasanah.

“Demikian pula dengan LAZ Nur Hidayah dan Lembaga Wakaf Nur Hidayah yang menghimpun dan mengelola ZISWAF. Pengelolaan amanah dan akuntabel menjadi tuntutan untuk menjadi lembaga kredibel. Tak hanya funding, namun juga program-program penyaluran digiatkan untuk meluaskan manfaat dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf,” tukasnya.

(and_)