WONOGIRI, solotrust.com - Kejuaraan nasional (Kejurnas) Paralayang dan Indonesia Open 2017 resmi dibuka di puncak Joglo Sendang Wonogiri, Kamis (14/9/2017) diikuti 97 penerjun muda. Selain memperebutkan nomor cross country, kejuaraan ini juga mewajibkan peserta mencapai ketinggian 2500 Mdpl. 97 atlet paralayang Indonesia dan atlet dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, India, Korea dan China meramaikan ajang kejuaranaan kejurnas paralayang.
Menurut President Federation Aero Sport Indonesia Djoko Bisowarno, kebangkitan dunia kedirgantaraan di tanah air sekarang ini mulai terlihat dengan didukung semakin banyaknya atlet muda Paralayang yang mengikuti Kejurnas dan Indonesia Open 2017 kali ini.
Ajang ini digelar dalam empat hari mulai Kamis (14/9/2017) hingga Minggu (16/9/2016) mendatang. Seluruh aktivitas dilakukan di puncak joglo yang memiliki ketinggian 650 Mdpl. Dipilihnya puncak joglo menurut Djoko dikarenakan wonogiri memiliki lintasan terbaik, membentang mulai dari selatan hingga utara Jawa Tengah. Hal inilah yang menjadi daya tarik atlet dalam negeri maupun mancanegara.
“Lintas alamnya menurut struktur muter-muter sekitar sini. Ada 3 titik yang harus dia capai, titik A, B, C mendarat.” Ujar Djoko
Sesuai urutannya para peserta akan mengikuti kegiatan lintas alam dimana ada 3 titik lintasan yang harus dilalui para peserta hingga akhirnya para peserta akan mendarat di Waduk Gendingan. Sementara itu bagi peserta Kejurnas Paralayang dan Indonesia Open 2017 ini menjadi kejuaraan yang sangat ditunggu-tunggu setelah beberapa tahun ini tidak digelar di Wonogiri. Bagi para atlet muda, lintasan atau surganya cross country di Wonogiri sangat mereka nantikan, karena termal udara di kawasan Wonogiri akan memberikan tantangan berbeda dari tempat lain di Indonesia bahkan di Asia.
“Di Wonogiri ini tantanganya saat ini adalah angin, anginnya cukup kencang.” Ujar salah satu peserta asal Kalimantan Timur lis adriyana.
(Noto-Wd)
(Redaksi Solotrust)