Hard News

Penemuan Fosil di Selat Madura, Gambaran Sundaland yang Tenggelam

Nasional

02 Juni 2025 16:17 WIB

Ilustrasi fosil (Foto: Pixabay)

Solotrust.com – Misteri arkeologi yang belum terungkap di dasar laut Indonesia lebih banyak dari perkiraan para peneliti. Para peneliti menafsirkan Homo erectus hidup terisolasi di dataran tinggi Pulau Jawa dengan penemuan fosil di Sangiran, Trinil, dan Ngandong, Jawa Tengah (Jateng).

Dalam proyek reklamasi guna membangun pelabuhan di Selat Madura, keberadaan ditemukan fosil di kedalaman 20 hingga 50 meter. Sisa kehidupan purba ditemukan sebanyak 6.372, termasuk fosil Homo erectus dan 36 spesies vertebrata (hewan berulang belakang).



Peneliti menemukan dua fragmen fosil Homo erectus diperkirakan berasal dari 140 ribu tahun lalu. Fosil-fosil hewan bertulang belakang yang hidup di darat, sungai, dan muara memberikan gambaran tentang Sundaland yang tenggelam.

Fosil-fosil ditemukan terdiri atas hewan macan tutul, badak Jawa, kudanil, gajah purba, babi purba, komodo, dan hewan air, seperti ikan pari air tawar raksasa dan buaya siam yang mengindikasikan kehidupan di sungai besar.

Penemuan di Selat Madura ini mengubah dugaan para peneliti terkait Homo erectus yang hidup terisolasi. Homo erectus diduga berkelana mengikuti tepi sungai besar.

Arkeolog maritim dari Universitas Griffith, Sinatria Adhityatama yang juga terlibat dalam penelitian bilang, potensi arkeologi bawah air Indonesia tak hanya kapal karam, namun juga kehidupan purba yang ada di bawah laut.

“Harapannya ke depan akan ada penelitian atau eksplorasi lanjutan yang lebih konsisten untuk membuka lebih terang tentang kehidupan purba di paparan Sunda,” kata dia, dikutip dari sebuah sumber. (Annabatista Bria)

*) Sumber

(and_)