Hard News

Penjelasan BMKG Terkait Angin Puting Beliung di Yogyakarta

Hard News

24 April 2018 18:48 WIB

(Dok BPBD DIY)

YOGYAKARTA, solotrust.com – Sejak Selasa (24/4/2018) siang, beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diterpa angin puting beliung.

Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY hingga pukul 18.24 WIB, akibat kejadian tersebut, dua rumah rusak berat, 74 rusak sedang, sedangkan 10 rumah rusak ringan. Selain itu, bangunan STMIK Akakom Yogyakarta dan STPMD APMD juga ikut terdampak pusaran angin puting beliung tersebut.



Atas kejadian ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Nyoman Sukarta, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan penyebab terjadinya angin puting beliung. Disebutnya, angin puting beliung terjadi karena aktivitas awan konvektif yang sangat aktif di wilayah DIY.

"Adanya aktivitas awan konvektif (cumulonimbus) yang tumbuh sangat aktif dan bersifat lokal di wilayah DIY. Kondisi tersebut dapat menimbulkan hujan dengan intensitas lebat disertai puting beliung di wilayah DIY," papar Nyoman.

Sementara itu Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono menambahkan, sesuai pengamatan, cuaca ekstrem memang tengah terjadi di sejumlah wilayah di DIY.

Baca juga : Angin Puting Beliung Terjang Yogyakarta, Genting Rumah Beterbangan

"Hasil pengamatan radar cuaca memang di siang tadi potensi munculnya cuaca ektsrem di beberapa tempat. Sudah diprediksi akan muncul. BMKG Stasiun Klimatologi sudah membuat warning/peringatan dini," jelas Djoko.

Lanjutnya, saat ini sebagian besar wilayah di DIY sudah memasuki musim pancaroba. Oleh karena itu jenis awan yang terbentuk adalah awan-awan konvektif seperti cumulonimbus yang sifatnya seringkali lokal.

“Awan ini berpotensi menyebabkan hujan intensitas lebat dan dalam durasi singkat, angin kencang/puting beliung dan petir," imbuh Djoko.

(way)