BELANDA, solotrust.com – Tiga pebalap muda Indonesia berlaga di Kejuaraan Dunia Supersport 300 di sirkuit TT Assen Belanda.
Dalam Kejuaraan kali ini, melansir laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, kemlu.go.id, Selasa (24/04/2018), Indonesia diwakili para pebalap muda berbakat, tergabung dalam tiga tim berbeda. Galang Hendra Pratama dari Tim Biblion Yamaha Motoxracing, Ali Andriansyah Rusmiputro dari Tim Pertamina Almeria BCD By MS Racing dan Imanuel Putra Pratna dari Tim Terra E Moto.
Sayang, Galang Hendra Pratama memulai balapan dari posisi 13 terjatuh pada tikungan 5 lap ke-3. Pebalap Indonesia yang pernah mencatatkan sejarah dengan meraih podium 1 pada balapan di Jerez, Spanyol tahun lalu harus keluar lebih cepat.
Perjuangan menegakkan panji merah putih, kemudian diteruskan Ali Andrian Rusmiputro. Pebalap muda kelahiran Jakarta yang memiliki pengalaman balap terbanyak di Eropa ini langsung melesat ke posisi 20 pada lap pertama, menyalip 6 pebalap lain dari posisi start semula, grid 26.
Pada lap-lap selanjutnya, Ali Andrian terus berusaha menembus barisan awal. Tekad membaja, disertai keberanian membuat posisinya terus meningkat. Pada lap ke-7, Ali Andrian sudah bersaing pada posisi 18, kemudian naik ke-17 pada lap 8, naik lagi ke posisi 16 pada lap 9 dan bertarung pada posisi ke-15 lap ke-10.
Sayang sekali, pada lap ke-11, Ali kembali ke posisi 16 karena harus mengerem sekuat tenaga demi menghindari pebalap yang jatuh persis di depannya.
Pada lap terakhir, pebalap muda yang pernah meraih juara 3 nasional kelas 250cc ini mengerahkan seluruh kemampuan. Motornya yang pada kejuaraan kali ini menembus kecepatan top speed 188,8 kpj dipaksa berlari sekencang mungkin. Hingga akhirnya Ali Andrian dapat menyentuh garis akhir pada posisi ke-13. Mengumpulkan 3 poin dan bertengger di posisi 18 pada klasemen sementara.
Perjuangan Ali Andrian dalam kejuaraan kali ini tidaklah mudah. Yamaha YZF R-3 tunggangannya sempat mengalami masalah kopling hanya sehari menjelang balapan. Masalah tersebut akhirnya diatasi tim mekanik dengan hanya memasang 5 tingkat percepatan saja. Beda satu tingkat dari motor lainnya rata-rata menggunakan setelan 6 tingkat percepatan.
Setelan ini terbukti manjur. Yamaha YZR R-3 berkapasitas 300cc tunggangan Ali Andrian mampu bersaing dengan KTM RC 390 R dan Kawasaki Ninja 400, masing-masing menggunakan kubikasi jauh lebih besar, 390cc dan 400cc.
Kemampuan Ali Andrian bersaing pada kejuaraan ini sampai mengundang kecurigaan pihak lawan, hingga timnya pun harus merelakan motornya dibongkar panitia beberapa saat seusai lomba.
Sementara itu, Imanuel Putra Pratna membela tim Terra E Moto tak kalah luar biasa. Pebalap muda kelahiran 1996 juga menggeber Yamaha YZF R-3 hingga mencapai kecepatan puncak 183,1 kpj.
Memulai balapan pada posisi 30, Imanuel berhasil mengembangkan kecepatan, sehingga posisinya terus meningkat hampir pada setiap lap. Setelah sempat tertahan pada posisi 22 pada lapke-9, 10, dan 11. Imanuel Putra Pratna berhasil memperbaiki 3 posisi pada lap terakhir dan menyelesaikan lomba pada posisi ke-19.
Seri dihelat di sirkuit TT Assen ini adalah seri kedua dari 11 seri digelar di beberapa negara Eropa. Seri berikutnya akan digelar di sirkuit Imola Italia pada 11-13 Mei 2018. Keseluruhan seri berakhir di Sirkuit Magny-Cours Perancis pada 30 September 2018.
(and)