Pend & Budaya

Butuh Cara Cerdas untuk Mengajar Generasi Milenial

Pend & Budaya

27 April 2018 12:02 WIB

Ilustrasi. (dok/net)

SOLO, Solotrust.com- Tugas mengajar dan mendidik generasi milenial memiliki tantangan tersendiri. Hal itu terkait dengan karakteristik mereka yang cenderung mementingkan kecepatan, kepraktisan dan fleksibilitas.

Dosen Universitas Indonesia (UI) Yudho Giri Sucahyo mengatakan, beberapa karakteristik milenial yang perlu dipahami oleh para tenaga pendidik. Di antaranya sangat aware teknologi, suka berkelompok, multitasking, lebih suka mencari informasi lewat internet ketimbang buku dan kurang toleran terhadap keterlambatan.



Baca juga: Ini Bekal Pendidikan Untuk Generasi Milenial 

Dari karakter tersebut dapat disimpulkan bagaimana gaya belajar para generasi milenial. Mereka ingin belajar jika menggunakan teknologi, berkelompok, secara online dan pada waktu dan tempat yang mereka tentukan.

"Inilah yang membedakan dengan generasi baby boomer yang memilih belajar di rumah. Sementara generasi milineal memilih di Upnormal atau Starbucks, yang ada colokan dan Wi-fi," kata Yudho saat mengisi Seminar Nasional "Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Menghadapi Tuntunan Generasi Milenial", di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (26/4/2018).

Pembicara lain, Kurjono yang juga Dosen Universitas Indonesia menambahkan generasi milenial juga memiliki karakteristik negatif. Misalnya seperti perilaku konsumtif dan pikiran terbuka yang mendukung kesetaraan LGBT. Hal itu tentunya bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional yang berakar pada nilai-nilai agama, dan kebudayaan Indonesia.

Oleh karena itu, Kurjono menyarankan dalam pembelajaran sebaiknya juga menyertakan nilai-nilai kebudayaan. Agar peserta didik bukan hanya cerdas, tapi juga tidak meninggalkan budayanya. Misalnya dalam ilmu ekonomi, diajarkan perilaku jujur dan hemat.

Di akhir seminar, Djalal Fuadi, Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta, menyimpulkan bahwa guru memang harus butuh cara cerdas untuk menghadapi generasi milenial. Karena bisa jadi, ada dampak negatif yang muncul dalam pemanfaatan teknologi.

"Sebagai pendidik, kita harus bisa menjadi filter. Tapi yang lebih penting lagi, kita harus bisa menyesuaikan dengan karakter anak didik kita," tutupnya. (mia)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya