Hard News

Miris… Hidup Sebatang Kara, nenek Sutinem Tempati Gubug Reyot dan Andalkan Makan Dari Tetangga

Jateng & DIY

3 Mei 2018 11:30 WIB

Nenek Sutinem (76) tinggal seorang diri di sebuah rumah yang kondisinya sudah memrihatinkan. (solotrust.com/joe)


KARANGANYAR, solotrust.com- Seorang perempuan lanjut usia (Lansia) bernama sutinem (76) hidup sebatang kara di gubug reyot yang hampir ambruk di Dusun Wates, Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar. Rumahnya pun hanya berstatus menumpang di atas tanah magersari, dengan kondisi tak layak huni, sementara untuk makan sehari-hari hanya mengandalkan pemberian dari para tetangga.



Perempuan ini tinggal di gubuk bambu berukuran 4x6 meter persegi, yang di dalamnya hanya  berisi perkakas lusuh dan perabot kayu yang sudah melapuk, di dalamnya ada meja dan kursi namun telah usang. Pintu rumahnya dari kayu juga hampir saja terlepas karena engselnya tak lagi kuat mengaitkan. Kondisi atap lebih memrihatinkan, lubang menganga bekas genting ambrol menjadi penyebab air hujan bebas berjatuhan di lantai tanah serta dengan kayu penyangga rumah yang lapuk di makan rayap. Di ruangan itu terdapat sebuah tempat tidur, kasurnya ditutup plastik terpal untuk mencegah cucuran air hujan merembes.

Sutinem mengatakan dirinya hanya hidup sendiri di gubug reyot ini. Setiap harinya aktifitasnya mencari kayu kering sebagai bahan untuk masak dan membersihkan masjid di dekat rumahnya.

Nggih piyambak mas, rayine putu kulo niku mantuke nek dalu. Ning kulo kne nilemi griyo mriku. Kulo nggih mung olah-olah kalih thenguk-thenguk, golek kayu turut kebon.” Tutur Sutinem


Ia mengaku setiap hari untuk makan hanya mengandalkan pemberian dari para tetangga, misal beras serta sembako. Nenek ini juga mengaku jika sakit untuk berobat ke Puskesmas dirinya harus membayar karena tidak punya jaminan kesehatan dari pemerintah.  

Maeme nggeh titang-tiyang sing nyukani niku.” Katanya.

Sementara itu pemilik tanah yang di tempati Sutinem mengatakan, nenek sutinem ini masih kerabatnya dan sudah berpuluh-puluh tahun menempati gubug reyot di tanah miliknya. Sutinem sendiri sebenarnya sudah ditawari untuk tidur di rumahnya tapi tidak mau.

Dirinya berharap pemerintah untuk membantu kehidupannya sehari hari karena sutinem sendiri tidak bekerja dan hanya hidup sebatang kara dengan kondisi rumah yang tak layak huni. (joe)  

(wd)