SOLO, solotrust.com - Mendapatkan kondisi normal seperti semula setelah mengalami serangan stroke tidak lah mudah. Itu lah sebabnya semua pasien stroke dianjurkan melakukan fisioterapi dalam proses pemulihan untuk memperbaiki dan meminimalisir kecacatan.
Penanganan fisioterapi sudah terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya pada pasien pascastroke. Sebagai mahasiswa program studi Fisioterapi, harus mampu menguasai semua metode fisioterapi pada pasien stroke.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan ilmu yang mereka dapatkan di perkuliahan. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kompetisi karya tulis ilmiah (KTI) tingkat nasional bertema "Restorasi Kemampuan Fungsional pada Penderita Stroke".
Kompetisi KTI ini merupakan salah satu kegiatan dari acara Fisiotival yang berlangsung dari 11-12 Mei 2018. Ketua Panitia Martina mengungkapkan, ada 10 tim mahasiswa yang berhasil lolos ke tahap final KTI.
"Ada dari UMS sendiri, Stikes Aisiyah Surakarta, ada dari Unhas (Universitas Hasanuddin), Politeknik Unggulan Kalimantan, dan ada juga Stikes Nasional Surakarta," kata Martina kepada Solotrust.com.
Dia menjelaskan, peserta yang mengikuti kompetisi karya tulis ilmiah ini harus melalui dua tahap seleksi. Tahap awal, peserta diminta mengumpulkan abstrak. Kemudian diseleksi, peserta yang terpilih berhak mempresentasikan karyanya pada puncak acara yang digelar di Auditorium Moh Djaman, UMS, Sabtu, (12/05/2018).
Lewat ajang tersebut, pihak panitia berharap dapat menemukan metode atau konsep fisioterapi baru dalam penanganan stroke.
"Restorasi itu mengembalikan kondisi pasien dari pascastroke itu seperti apa. Jadi ada konsep-konsep yang berbeda. Dan kami membebaskan peserta mau mengambil konsep seperti apa," ungkapnya.
Martina mengingatkan kembali bahwa stroke merupakan penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi nomor tiga. Penyakit ini pun bisa menyerang secara tiba-tiba dan mengakibatkan kecacatan fisik. Karena itu, penting bagi para calon fisioterapis menguasai bagaimana penanganan stroke dengan benar.
Tidak hanya sebagai ajang menambah ilmu, gelaran Fisiotival ini juga merupakan sarana untuk memperkenalkan ilmu Fisioterapi kepada masyarakat.
Dalam kedokteran, fisioterapi adalah ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak tubuh yang terganggu dengan metode terapi gerak. Fisioterapi biasanya dibutuhkan untuk pemulihan gangguan jantung, saraf, paru, pembuluh darah hingga kecacatan fisik.
Selain lomba KTI tingkat nasional, Fisiotival juga mengadakan lomba poster untuk siswa SMA se-Jawa Tengah. Pada hari sebelumnya, diadakan pula seminar nasional bertajuk "Functional Restoration With Holistic Approach for Stroke Patient". Dengan menghadirkan pembicara dari luar maupun dalam negeri, seminar tersebut pun sukses menarik 256 peserta dari berbagai kalangan. (mia)
(way)