Hard News

Antisipasi Mudik 2018, Organda Siapkan 1.710 Armada

Jateng & DIY

25 Mei 2018 11:32 WIB

Ketua Organda, Joko Suprapto saat ditemui media di kantor Organda di kompleks kantor Dinas Perhubungan Kota Solo, Kamis (24/5/2018). (solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Untuk mengantisipasi kebutuhan angkutan darat masyarakat saat mudik Lebaran tahun 2018 ini, Organisasi Angkutan Darat (Organda) telah menyiapkan 1.710 armada dengan berbagai jenis.

Ketua Organda Joko Suprapto menjelaskan, berdasar evaluasi tahun lalu secara keseluruhan kondisi armada laik jalan. Bahkan pihaknya memastikan sudah tidak ada sopir yang menggunakan SIM B yang umum.



"Mulai dari bus antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP), taksi hingga bus pariwisata dan termasuk bus cadangan semua harus dalam kondisi baik," paparnya pada media, di kantor Organda Manahan, Kamis (24/5/2018).

Dari total 1.710 armada tersebut, jumlah bus AKAP 290 unit, bus AKDP berjumlah 180 unit, bus pariwisata 46 unit dengan rincian 35 armada besar dan 11 armada sedang dan taksi 811 unit.

Ia menambahkan, dengan beroperasinya tol Solo-Ngawi nanti, banyak pengusaha yang memilih rute yang melalui jalur tol. Sebab dinilai lebih cepat, tidak macet, dan irit bahan bakar. Meski ia mengaku, akan lebih boros dari segi keawetan ban.

"Banyak penumpang yang lebih senang lewat tol dibanding lewat kota. Sehingga kami utamakan untuk lewat tol karena mengejar waktu,” katanya.

Adanya program mudik gratis beberapa tahun belakangan ini, ternyata berdampak pada penurunan jumlah penumpang dan otomatis juga pada pendapatan pengusaha. Menurutnya, program mudik gratis kebanyakan menggunakan armada dari area Jakarta dan Bogor. Padahal tujuan mudik gratis kebanyakan di area Solo sekitarnya.

Untuk arus mudik, ia memperkirakan akan mulai terasa pada H-10 lebaran. Dari Organda sudah ada beberapa armada yang dikirim ke Jawa Barat dalam kondisi kosong untuk menjemput penumpang. Bila sewaktu-waktu ada ledakan jumlah penumpang dari Jawa barat, bisa langsung membawa penumpang ke Jawa Tengah, khususnya Solo Raya. Sedangkan arus balik berjalan sebaliknya.

"Puncaknya diperkirakan H-4 sampai H-2 Lebaran. Kalo soal tarif, saya belum mendengar ada kenaikan. Dari Organda menentukan tarif batas atas Rp 16.800 per- km per- penumpang dan tarif batas bawah Rp 10.900 per- km per- penumpang," pungkasnya. (Rum)

(wd)