Hard News

Letusan Merapi Dipengaruhi Proses Magmatis, Warga Diminta Waspada

Hard News

1 Juni 2018 13:15 WIB

Gunung Merapi kembali meletus pada Senin (1/6/2018) pukul 8.20 WIB. (Dok/BPBD DIY)

YOGYAKARTA, solotrust.com – Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat (1/6/2018) pukul 08.20 WIB. Letusan kali ini terjadi dipengarungi oleh gempa vulkanik (VT).

Kepala Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Rudy Suhendar dalam keterangan resminya yang diterima solotrust.com memaparkan, terjadinya gempa VT ini menjadi indikasi proses magmatis berpengaruh pada letusan pagi tadi.



“Ekstruksi magma ke permukaan masih membutuhkan waktu mengingat diperkirakan posisi magma saat ini masih berada di bawah 3 km, berdasarkan kedalaman gempat VT yang terjadi,” ujar Rudy.

Berdasarkan data deformasi, tidak menunjukan adanya gejala inflasi atau deflasi yang berarti. Dari data geokimia pemantauan SO2 di puncak Merapi pun tidak menunjukan adanya peningkatan fluktuatif.

Namun pihaknya menekankan dengan terjadinya letusan pagi tadi, menandakan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi.

“Letusan pagi ini dan data pemantauan menunjukan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi sehingga aktivitas masih ditetapkan pada tingkat Waspada (Level II),” terangnya.

Radius 3 km dari puncak Merapi tetap tidak diperkanankan untuk aktivitas penduduk. Kemudian untuk pendudukan yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya.

“Pemerintah daerah dan masyarakat agar menanggulangi bahaya abu vulkanik yang ditimbulkan dari letusan ini,” imbaunya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi meletus dengan amplitudo maksimum 77 mm dan durasi 2 menit, pagi tadi. Tinggi kolom letusan 6.000 meter, pada awal angin mengarah ke barat laut namun pada pukul 8.30 informasi dari BMKG Satklim Yogyakarta angin mengarah ke barat daya.

Letusan itu merupakan letusan terakhir usai tanggal 24 Mei 2018. Sementara dari data kegempaan kemarin (31/5/2018), terjadi hembusan empat kali, VT 5 kali dengan kedalaman dominan di bawah 3 km dari puncak, guguran 11 kali dan tektonik sekali.

(way)