SOLO, solotrust.com- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta bersama Dishub Kabupaten Sukoharjo melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem buka tutup di Jalan Kyai Mojo, Ruas Solo - Sukoharjo, pada Jumat (8/6/2018).
"Kami telah berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Sukoharjo terkait rekayasa lalu lintas kendaraan selama arus mudik dan balik, kendaraan tetap bisa melintas dari arah barat (Solo) maupun timur (Sukoharjo), hanya saja sistemnya buka tutup,” terang Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Ari Wibowo kepada wartawan, Jumat (8/6/2018)
Lanjutnya, untuk kendaraan berat, tidak diizinkan melintasi Jalan Kyai Mojo, yang dikhawatirkan memicu penumpukan kendaraan. Meski begitu, sebagai jalur alternatif penghubung Solo dan Sukoharjo, pengguna kendaraan berat diarahkan melintasi Jembatan Bacem.
“Kendaraan berat kami imbau melintasi Jembatan Bacem saja untuk menghindari penumpukan kendaraan yang menyebabkan beban berlebih di atas jembatan Mojo," katanya.
Hal itu menyusul langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang menghentikan sementara proyek pengecoran Jalan Kyai Mojo pada H-7 sebelum lebaran atau mulai 8 Juni 2018 yang berdampak terhadap kelangsungan pengecoran badan jalan.
Alhasil pengecoran beton rigid dinilai belum bisa untuk dilintasi pengguna jalan, sehingga ruas jalan penghubung Solo - Sukoharjo itu terpaksa ditutup separuh, rencananya proyek tersebut akan kembali digarap pada 24 Juni 2018 mendatang.
"Penghentian pengecoran Jalan Kyai Mojo sepanjang sekitar 470 meter itu berpotensi menimbulkan kemacetan pada saat arus mudik maupun balik, masyarakat bisa memilih jalan alternatif lain jika tidak ingin terjebak kemacetan," imbuh Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Joko Supriyanto. (adr)
(wd)