Hard News

Gunung Anak Krakatau Berpotensi Erupsi Eksplosif, Turis Diminta Tak Mendekat

Hard News

23 Juni 2018 07:13 WIB

Gunung Anak Krakatau (Dok esdm)

SOLO, solotrust.com – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani, mengatakan bahwa Gunung Anak Krakatau berpotensi erupsi eksplosif. Hal itu ditandai dengan masih terekamnya gempa-gempa vulkanik.

Untuk mengurangi risiko bencana, pihaknya mengimbau masyarakat dan turis untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekat ke Pulau Anak Krakatau.



Dikatakan Kasbani, hal itu sudah dikoordinaskan dan diinformasikan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, BPBD Lampung, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung.

"PVMBG Badan Geologi tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau secara menerus untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Kasbani dalam keterangan resminya, Sabtu (23/6/2018).

Erupsi eksplosif Gunung Anak Krakatau yang sering terjadi pada periode Oktober 2007 sampai 2011 adalah erupsi magmatik bertipe strombolian, yakni erupsi eksplosif yang menghasilkan material vulkanik yang berukuran bongkah, bomb, lapilli dan abu. Umumnya tersebar di sekitar pulau Anak Krakatau pada radius sekitar 500 m - 1500 m. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari kekuatan dan arah angin.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter  2 km ini merupakan kawasan rawan bencana.

(way)