KENDARI, solotrust.com – Berbagai cara dilakukan warga negara Indonesia untuk menyukseskan Pilkada Serentak yang jatuh pada 27 Juni 2018. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari , Sulawesi Tenggara ini.
Untuk bisa memberikan hak suaranya, mereka harus menaiki perahu karet terlebih dahulu. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran desa mereka tengah dilanda bencana banjir.
Warga di RT 13 RW 06 Lorong Wanggu merupakan korban banjir yang bertahan di dalam lorong dan mengungsi di Masjid At Taubah, sekitar satu kilometer dari depan Lorong Wanggu.
Mereka harus menggunakan perahu karet terlebih dahulu untuk menuju tempat pemungutan suara (TPS) yang bertempat di luar lorong, tepatnya tenda darurat.
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto menerangkan, dipastikan seluruh warga korban banjir dapat menyalurkan hak pilihnya di TPS satu-satunya di lokasi itu.
“Tim yang kita turunkan di lokasi banjir ini merupakan personel gabungan dari kesatuan Pol Air, Shabara, dan Brimob. Jumlahnya mencapai 100 personel dan ini akan terus disiagakan sampai kondisi banjir telah surut,” ujar Kapolda, seperti dilansir laman Tribrata News Polri.
Warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) menyalurkan hak pilihnya Pilgub Sulawesi Tenggara, walaupun mereka berada di tenda pengungsian. Tercatat 360 warga yang masuk dalam DPT di TPS 8 Lepo-lepo.
(way)