JAKARTA, solotrust.com- Daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang berada di wilayah Indonesia menjadi prioritas pembangunan transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Salah satu sila dalam Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, oleh karenanya kita harus membangun di daerah pinggiran. Ini sesuai dengan visi pembangunan Indonesia yang didukung dengan Nawa Cita sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas yang memiliki daya saing," terang Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Selasa (31/7/2018) sebagaimana dilansir dari lama resmi Kemenhub..
Pembangunan transportasi di pelosok Indonesia merupakan paradigma pembangunan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang berorientasi pada Indonesia sentris. Hal ini menandakan pembangunan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota saja tetapi juga dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
"Ada suatu desa di Utara Maluku yang hanya dikunjungi satu kapal seminggu sekali, kemudian kita membangun pelabuhan disana. Ini merupakan upaya kita dalam mewujudkan Indonesia sentris," ujar Menhub.
"Kami juga membangun lapangan terbang di Miangas. Miangas adalah satu pulau 400 km dari Manado, hanya 40-50 km dari Filipina dengan jumlah penduduk 600 kepala keluarga (KK). Selama ini mereka harus ke Manado yang memakan waktu 6-10 jam, dengan keadaan sekarang mereka lebih mudah mengakses. Jadi konektivitas bukan hanya dari Sabang sampai Merauke tetapi juga dari Rote sampai Miangas," tambah Menhub.
(wd)