Serba serbi

Restoran Kampoeng Cahaya Andalkan Menu Nusantara

Wisata & Kuliner

9 Agustus 2018 08:12 WIB

Owner Restoran Kampoeng Cahaya, Franky Kurniawan, dengan berbagai menu makanan tradisional.

SOLO, solotrust.com - Melihat peluang usaha kuliner di kota Solo yang tinggi, Franky Kurniawan membuka bisnis kuliner bertajuk Restoran Kampoeng Cahaya dengan fokus pada masakan Indonesia.

Dirinya menyatukan passion dan peluang di bidang kuliner melalui Restoran Kampoeng Cahaya yang dibuka di daerah Kratonan, Solo. Ia melihat restoran berkonsep masakan Indonesia sangat potensial di kota Solo. Sekaligus untuk menjawab peluang Solo sebagai kota wisata dengan kuliner menjadi daya tarik.



"Saya melihat masakan Chinese maupun Western sudah banyak, tapi untuk restoran Indonesia masih sedikit dan ini adalah peluang yang luar biasa," ujarnya pada solotrust.com, disela Soft Opening Restoran Kampoeng Cahaya pada Rabu (8/8/2018) di daerah Kratonan Solo.

Lebih lanjut ia menjelaskan, nama restoran Kampoeng Cahaya dilatarbelakangi usaha orang tua, yaitu dealer Cahaya Sakti Motor dan lokasi restoran di kampungnya yaitu Kratonan.

"Saya membuat konsep gedung ada sentuhan tradisional yang dimodernkan karena saya ingin semua masyarakat merasakan suasana modern, menikmati makanan enak, bersih dan halal," tuturnya.

Pihaknya yakin orang Indonesia dari latar belakang, ras dan keuangan apapun pasti tidak luput dari masakan otentik daerahnya. Ia pun ingin memberi sajian berbeda yaitu masakan se-nusantara. Meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi. Dan segera menyusul menu dari Sumatra, Kalimantan, Papua dan pulau lain.

Terdapat 6 menu andalan di Restoran Kampoeng Cahaya seperti Nasi Liwet, Ketoprak Jakarta, Gecok Ganem khas Kraton Solo dan Jogja, Nasi Rawon, dan Nasi Bakar. Secara total ada 20 jenis menu makanan dan 4 jenis minuman, yaitu wedangan pada umumnya (teh, jeruk), es serut, minuman tradisional (Wedang Krampul dan Wesang Uwuh), minuman kekinian seperti jus dan milkshake.

"Saya menyajikan makanan - makanan tradisional yang digemari masyarakat. Bumbu benar - benar otentik dan koki sudah berpengalaman ini," imbuhnya.

Restoran menyasar masyarakat kelas menengah namun tidak menutup kemungkinan dari kelas bawah hingga kelas atas. Karena dari segi harga dikonsep terjangkau oleh staf, pekerja bank, hingga karyawan. Kisaran harga mulai Rp 15 ribu - Rp 27 ribu untuk makanan, dan minuman mulai Rp 4 ribu hingga belasan ribu.

Ia berharap, melalui promo, kunjungan ke instansi, dan dari mulut ke mulut, masyarakat dapat mengenal Restoran Kampoeng Cahaya dengan makanan khas dengan harga terjangkau. Untuk itu, ditawarkan diskon 20 persen tanpa syarat bagi konsumen, untuk periode 8 - 16 Agustus 2018.

Restoran 2 lantai ini terdiri dari lantai 1 berkapasitas 150 orang,dengan 3 jenis ruangan yaitu indoor tanpa AC, indoor AC tanpa kena biaya, dan Outdoor plus lesehan untuk yang ingin merokok. Di lantai 2 ada fasilitas ruang meeting berkapasitas lebih dari 20 orang. Juga hall untuk gathering, wedding, ibadah, ultah, hingga komunitas dengan kapasitas 240 orang.

Dalam periode Soft opening 3 bulan ini, dirinya mengaku terbuka menerima kritik dan saran dari masyarakat untuk membuat pelayanan yang lebih baik.(Rum)

(wd)