Hard News

Hendi Ingin 2019 Lokalisasi Sunan Kuning Tutup

Hard News

11 Agustus 2018 21:28 WIB

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Dok Humas Pemkot Semarang)

SEMARANG, solotrust.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) bertekad merealisasikan kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Sosial yakni 'Indonesia Bebas Lokalisasi Prostitusi pada 2019'. Dengan itu, ia berharap bisa menutup lokalisasi Sunan Kuning di Semarang.

Hendi bertekad, penutupan Sunan Kuning tidak hanya sekadar seremonial belaka. Ia ingin penutupan disertai dengan pertimbangan dan penanganan lain yang lebih komprehensif.



“Jika berkaca pada kebijakan Kementerian Sosial bahwa lokalisasi sudah harus dihapus dari Indonesia di 2019, maka Kota Semarang juga harus mengikutinya. Namun penutupan itu jangan cuma sebagai seremoni saja, yang kemudian setelahnya para pelaku prostitusi justru berpotensi melakukan aktivitas serupa di tempat-tempat lain,” tegasnya usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Rencana Tindak Lanjut Resosialisasi Argorejo Kota Semarang di Hotel Grasia Semarang, Kamis (9/8/2018).

"Sangat tidak elok memang jika dalam sebuah kota ada aktivitas prostitusi di dalamnya. tapi kita ini tidak bisa serta merta menutup karena di sana banyak persoalan ekonomi," katanya lagi.

Politikus PDIP itu ingin saat Sunan Kuning sudah ditutup, nantinya para PSK yang dulunya berada di sana sudah memiliki keterampilan lain untuk bekerja. Untuk itu dirinya meminta agar segera disusun perencanaan matang terkait penutupan Sunan Kuning.

Di sisi lain, Dinas Sosial Kota Semarang diminta tidak gegabah dalam mengambil keputusan penutupan Sunan Kuning. Hendi mewanti-wanti bawahannya untuk tidak mengabaikan nasib pekerja di sana.

Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Semarang Tri Waluyo mengatakan, pihaknya akan membekali para pekerja di Sunan Kuning dengan bebeberapa keterampilan.

“Makanya, kita tetap berupaya membekali mereka dengan  berbagai pelatihan usaha. Mulai dari membuat roti, menjahit, berdagang makanan, dan kewirausahaan lainnya,” sebutnya.

Lanjutnya, pihaknya sudah mendapat tiga investor yang berminat mengambil alih lokalisasi Sunan Kuning. Pihaknya mengungkapkan ketiga investor itu telah menjajaki kemungkinan pengambilalihan lahan di Resosialisasi Argorejo tersebut.

“Ada tiga investor yang sudah berminat mengambil alih Sunan Kuning. Yang satu merupakan investor yang bergerak di bidang UMKM. Adapun yang lainnya merupakan investor berbasis pendidikan. Selain itu juga ada investor lagi tapi saya lupa bisnisnya di bidang apa,” kata Tri.

Tri menambahkan, pihaknya mempersilakan Hendi untuk memastikan jadwal eksekusi penutupan Sunan Kuning. Bisa ditutup tahun depan, atau bahkan akhir tahun ini.

(way)